Ada Orangnya Nazar di KPK, Ibas dan Andi juga Kecipratan Uang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ada Orangnya Nazar di KPK, Ibas dan Andi juga Kecipratan Uang

Kamis, 14 Agustus 2014 22:26 WIB

Yulianis dalam ruang sidang tipikor. Foto: tribunnews

JAKARTA(BangsaOnline)Mantan Wakil Direktur Bagian Keuangan PT Permai Grup, Yulianis, memberikan kesaksian bahwa ada 'orangnya' M Nazaruddin di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keterangan mencengangkan itu, diucapkan Yulianis saat menjadi saksi dalam persidangan lanjutan Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (14/8).

Menurut Yulianis, karena mengetahui ada orang Nazaruddin di KPK maka ketika ditangkap ia meminta diperiksa empat penyidik yaitu Noval, Arif, Sigit dan Taufik dan meminta untuk diisolasi selama satu hari di hotel Aston, Senen, Jakarta.

"Saya juga dengar ada satu petinggi KPK, yang disebut sebagai 'orangnya' Nazaruddin," ujar Yulianis.

Kesaksian Yulianis diucapkan saat ditanya soal folder berinisial AU di komputer Yulianis. "Saat chaos, saya cari jalan untuk bertemu dengan Pak Anas lewat Pak Aziz (pegawai PT Permai) dan karena tidak ada hubungan langsung, saya baru dapat janji bertemu pada 13 Juni 2010 pukul tiga sore," kata Yulianis.

Namun belum sempat bertemu, Yulianis sudah ditangkap penyidik KPK pada pukul delapan pagi. "Saat itu saya dikejar KPK sampai ke Cirebon, jadi saya kabur dari Pak Nazar dan dari KPK. Saya kabur dari KPK, karena saya tahu di KPK itu ada orang-orangnya Pak Nazaruddin," ujar Yulianis.

Dalam penyelidikan, Yulianis mengaku, semua barang miliknya diambil penyidik KPK termasuk list support. "Tapi di saat pengasingan di acara ILC Pak Yani (anggota Komisi III DPR) memegang list supoort itu, saya langsung bicara pada Sigit dan Taufik dan tanya kenapa ada di tangan Yani," kata Yulianis.

Ditanya Jaksa kenapa dirinya ngotot mencari Anas, Yulianis berkata, bahwa dirinya nekad ingin bertemu, karena pernah diancam Nazaruddin bahwa Anas pun tidak dapat menolong dirinya. "Pak Nazaruddin juga bilang ke semua orang, kalau 50 persen saham di perusahaan Permai itu milik saya. Jadi (dia berkata) Yulianis yang bikin kebijakan atas Anas, padahal saya tidak kenal dengan Pak Anas," ujar Yulianis.

Dalam kesaksianya, Yulianis juga menyebut nama - Edhie Baskoro Yudhoyono, putra bungsu Presiden SBY menerima uang dari Nazaruddin. Selain , Andi disebut Yulianis juga menerima uang dari Nazaruddin.

Di tempat yang sama, istri Nazaruddin, Neneng mengatakan, kalau yang menyuruh suaminya pergi ke luar negeri adalah Neneng. "Mas Anas bilang suruh keluar dulu untuk menenangkan diri dan berobat. Tapi saya tidak tahu apakah itu yang ngomong langsung itu Pak Anas atau bukan," kata Neneng.

Pihaknya bahkan mengatakan, kalau suami itu sering dapat proyek dari Anas. "Suami saya selalu dapat proyek dari Pak Anas. Pak Anas itu selalu mengambil (gaji) walau pada 2007 gaji belum tercatat. Kalau dalam bentuk gaji itu baru awal 2008," ujar Neneng.

Ditanya hakim kenapa Anas sampai diberikan gaji, Neneng menjawab, kalau Anas itu owner dari perusahaan Permai sedangkan Nazaruddin itu malah kerja sama Anas. "Pak Nazaruddin malah disuruh untuk cari uang sebanyak mungkin," kata Neneng. Hanya saja saat dicecar Hakim, tentang AD/ART, saham yang dimiliki Nazaruddin dan susunan badan pengurus, Neneng mengatakan tidak tahu. (kps)

Sumber: kompas.com

 

sumber : kompas.com

 Tag:   Ibas

Berita Terkait

Bangsaonline Video