Parliament Watch: Partai Golkar Sandra DPR
Wartawan: M Didi Rosadi
Kamis, 23 November 2017 00:22 WIB
Pertama, Setya Novanto dengan gentleman mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR RI karena saat ini yang bersangkutan sedang menjalani proses hukum. "Nah, ketika Setnov bersedia mengundurkan diri maka dengan mudah partai Golkar menunjuk penggantinya. Sebagimana beberapa waktu lalu perpindahan dari Setnov ke Ade Komarudin dan kembali ke Setnov lagi," jelasnya.
Kemudian dari internal DPR secara kelembagaan melalui mekanisme Badan Kehormatan memproses Setya Novanto dengan tujuan menjaga marwah DPR.
"DPR harus menggelar rapat ditengah ketuanya yang terbelit proses hukum. Tentunya ini adalah sikap politik untuk menyelamatkan marwah lembaga. Dari mekanisme badan kehormatan ini kemudian melalui rapat paripurna. Namun tetap dikembalikan ke Golkar karena memang Ketua DPR RI adalah Jatah dari partai Golkar," pungkasnya. (mdr/rev)