Sukses Pimpin Tebuireng, Gus Solah Dirikan 10 Pondok Pesantren di Jawa dan Luar Jawa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sukses Pimpin Tebuireng, Gus Solah Dirikan 10 Pondok Pesantren di Jawa dan Luar Jawa

Editor: m mas'ud adnan
Sabtu, 10 September 2016 22:57 WIB

KH Ir Salahuddin Wahid saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Al-Hijaz Tebuireng di Desa Air Kati Kecamatan Sindang Dataran Bengkulu. Foto: rakyatbengkulu.com

Namun nama Gus Solah ternyata tak tenggelam. Sebaliknya masyarakat justeru semakin percaya pada integritas Gus Solah. Buktinya, banyak sekali para pengusaha yang justeru mendekati Gus Solah pasca Muktamar NU ke-33 di Jombang itu.

Salah satunya pengusaha kaya Usman Effendi yang mewakafkan tanahnya seluas 60 hektar di Cikakak Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat. Ia mewakafkan tanah itu untuk pembangunan Tebuireng berbasis sains dan teknologi.

Penyerahan tanah wakaf dilaksanakan di Inna Samudra Beach Hotel Palabuhanratu, Sabtu (5/9/2015).

Acara itu disaksikan langsung Gus Solah dan Ketua Badan Wakaf Tebuireng KH Halim Mahfud. Hadir juga sejumlah penggagas KH Muhammad Anshory Fudholi, Masmu Fudholi dan salah satu alumni, Budhy Lesmana.

“Semoga menjadi amal ibadah yang diterima Allah Swt dan kami mampu menjalankan amanah dari beliau,” harap Gus Solah.

Sementara Usman Effendi mewakafkan lahan untuk pembangunan pesantren merupakan obsesinya sejak lama. Setelah sekian lama mencari lahan yang tepat, akhirnya didapatkan areal seluas 60 hektare di daerah Cikakak, Palabuhanratu.

Untuk mewujudkan obsesi tersebut, Usman sudah banyak berkomunikasi dengan sejumlah koleganya di kantor kedutaan negara-negara muslim.

“Respons mereka sangat baik, bahkan mereka akan membantu penyediaan sarana perpustakaan dan penunjang lainnya yang komplit,” ujarnya.

Menurut dia, ide untuk membangun pesantren yang berbasis sains dan teknologi ini juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Barat, bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam sejumlah kesempatan, para petinggi negeri itu menyampaikan dukungannya dan berjanji memberikan bantuan untuk pembangunan pesantren.

“Pemilihan lokasi di Palabuhanratu setidaknya untuk mengimbangi pertumbuhan Kota Palabuhanratu dari berbagai aspek, terutama budaya. Pembangunan dermaga orang dan barang yang akan dilakukan, secara langsung maupun tidak mengakibatkan interaksi budaya warga lokal dengan pendatang. Untuk itu perlu sarana untuk mengantisipasi dampak negatif yang muncul kemudian,” jelasnya seperti dikutip pojokjabar.com

Ia menambahkan, kegiatan pembangunan selalu melahirkan efek pisau bermata dua, positif dan negatif. Keberadaan pesantren di tengah-tengah kemajuan zaman ini diharapkan mampu mengeliminir dampak negatif tersebut.

“Kami mohon doa dari semua pihak agar prosesnya berjalan lancar,” ujarnya. (MA)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video