Saking Ta’dzimnya, Pesantren Al-Muhibbin Simpan Kapur Bekas untuk Menulis Allah
Editor: Fuad/M Sulthon Neagara
Minggu, 17 Januari 2016 13:53 WIB
Saking pedulinya terhadap masyarakat, bahkan Kiai Mas Muhammad Nur tahu secara detail kondisi masyarakat di sekitarnya. Misalnya yang miskin, yang sakit atau yang kaya.
Pengasuh pesantren Al Muhibbin ini sangat mandiri dan menjaga muru’ah (nama baik) dalam soal dana. ”Abah itu dulu ketika membangun pesantren tak pernah merepotkan masyarakat, tidak pernah minta bantuan,” kata Kiai Mas Ali Ja’far.
Menurut dia, dana untuk membangun pesantren itu hasil usaha pribadi. Meski demikian bukan berarti menolak sumbangan dari masyarakat. ”Kecuali kalau masyakat mau menyumbang sendiri, “ katanya.