El Nino Tak Pengaruhi Ketahanan Pangan Jatim
Editor: Nur Faishal
Wartawan: Nisa Alseena
Selasa, 29 April 2014 13:33 WIB
''Tantangan yang patut diwaspadai dalam 2-3 bulan ke depan adanya potensi kenaikan inflasi faktor musiman yaitu bulan ramadan dan lebaran. TPID Jatim mengimbau para pelaku usaha agar mengantisipasi peningkatan permintaan dengan menyediakan pasokan yang cukup. Apabila kondisi ini dapat dicapai, TPID Jatim beryakinan target inflasi sebesar ± 5 persen pada tahun 2014 ini dapat dicapai,'' ujar Ketua TPID Jatim Akhmad Sukardi, saat Rakor TPID Jatim 2014 di Hotel Meritus Surabaya, Selasa (29/4/2014).
Terkait evaluasi inflasi di Jatim sampai Maret 2014, Sukardi menjelaskan, secara tahunan mencapai 6,59 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan nasional (7,32 persen). Tekanan inflasi di Jawa Timur lebih didorong kenaikan harga beberapa komoditas volatile foods (cabai rawit, beras dan bawang putih) dan kenaikan transportasi (angkutan udara). Namun kenaikan tersebut dapat ditahan dengan menurunnya harga komoditas volatile foods lainnya seperti telur, daging ayam ras, cabai merah dan tomat sayur.
''Dari 8 kota yang masuk dalam penghitungan inflasi nasional, secara tahunan (yoy) 4 kota mencatatkan angka inflasi yang lebih tinggi dari rata-rata Jawa Timur yaitu Probolinggo (7,22 persen), Malang (7,19 persen), Kediri (7,00 persen) dan Banyuwangi (6,71 persen). Sementara 4 kota lainnya mencatatkan inflasi yang lebih rendah. Yaitu Jember (6,50 persen), Surabaya (6,36 persen), Madiun (6,23 persen) dan Sumenep (5,45 persen),'' papar Sukardi.