BKKBN-Komisi IX DPR RI Galakkan Sosialisasi Penurunan Stunting di Jawa Tengah
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Rochmat Saiful Aris
Selasa, 06 Februari 2024 17:37 WIB
BREBES, BANGSAONLINE.com - BKKBN Perwakilan Jawa Tengah bersama anggota Komisi IX DPR RI menggelar promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja. Kegiatan ini berlangsung di Gedung KPRI Rukun, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Selasa (6/2/2024).
Narasumber dalam agenda tersebut yakni anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Aryani; Kepala Dinas DP3KB Kabupaten Brebes, Ahmad Makmun; dan Widyaswara Ahli Utama, Suwarno; beserta ratusan peserta sosialisasi.
BACA JUGA:
Tekan Stunting, Pj Wali Kota Kediri Buka Festival Makanan Balita Bergizi Seimbang
Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting di NTT: Komitmen Muslimat NU untuk Indonesia Emas 2045
Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
Dalam sambutannya Ahmad menyampaikan pentingnya mendukung penuh program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes. Untuk itu, pihaknya terus menggalang komitmen dari seluruh pihak, dalam rangka penanggulangan dan penekanan penurunan stunting di Kabupaten Brebes.
"Kita berharap, semua peserta sosialisasi untuk bisa menerapkan dalam kehidupan sehari hari dan dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat lainnya," ujarnya.
Sedangkan, Suwarno memaparkan mengenai penyebab stunting dan pencegahannya.
"Jadi, stunting adalah gagal tumbuh kembang yang disebabkan karena kekurangan gizi maupun dampak menderita penyakit yang kronis. Sering sakit atau mengindap penyakit kronis, juga.dapat menyebabkan stunting. Gejala stunting, salah satunya bisa dilihat pertumbuhan badannya tidak normal atau pendek," paparnya.
"Tapi, pendek belum tentu stunting. Karena apa, bisa juga memang dari keturunannya pendek. Selain itu, bisa dilihat perkembangan otaknya kurang atau tidak pintar, anak akan susah menerima pelajaran di sekolah, artinya gagal kembang otaknya," imbuhnya.
"Karena itu, anak dan balita sangat perlu makanan atau asupan yang sehat serta bergizi, jangan konsumsi makanan yang mengandung zat yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan otak," tuturnya menjelaskan.