Tolak Politik Praktis di Lingkungan Kampus, STKIP Modern Ngawi Gelar Deklarasi Pemilu Damai
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Zainal Abidin
Senin, 05 Februari 2024 19:30 WIB
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Maraknya black campaign atau kampanye hitam yang beredar menjelang Pemilu 2024, membuat Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Modern Ngawi mengambil sikap tegas. Hal tersebut ditandai dengan menyatakan diri untuk menolak kampanye hitam dan mendukung Pemilu 2024 berjalan dengan aman dan damai.
Hal tersebut ditunjukkan dengan melaksanakan giat bertajuk 'Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis di Lingkungan Kampus STKIP Modern', Senin (5/2/2024). Selain kampanye hitam, mereka juga menolak provokasi dalam bentuk apapun yang dapat mengganggu keamanan selama berlangsungnya pesta demokrasi tahun ini.
BACA JUGA:
KPU Kota Malang Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik dan 45 Anggota DPRD Terpilih
Diduga Jadi Korban Malpraktik, Suami Pasien Cabut Gigi yang Meninggal di Ngawi Lapor Polisi
KPU Tetapkan 120 Anggota DPRD Jatim Terpilih Periode 2024-2029
Meneguhkan Kembali Visi Kebangsaan Parpol di Tengah Dinamika dan Pragmatisme Perebutan Kekuasaan
"Selain menolak kampanye hitam, kami juga menolak politik praktis dan provokasi dalam bentuk apapun dan kepada siapa pun, makanya kami melaksanan Deklarasi Pemilu 2024 yang damai demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," urai Wakil Ketua III STKIP Modern Ngawi, Mohammad Irfan.
Rektor dan para dosen serta mahasiswa mengucapkan deklarasi sebagai pemilih yang unggul adalah pemilih yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, segenap keluarga besar kampus STKIP Modern Ngawi akan tetap berada dalam koridor akademisi dan tidak terlibat politik praktis serta menolak kampanye hitam menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Deklarasi ini dilaksanakan dalam rangka menyikapi adanya petisi dari beberapa Perguruan Tinggi terkait kondisi demokrasi menjelang Pemilu 2024. Hadirnya para dosen dan mahasiswa dengan melaksanakan Deklarasi Pemilu damai diharapkan dapat meredam kondusivitas menjelang pemilu agar Indonesia terutama Ngawi aman dan Pemilu berjalan dengan damai dan lancar.
"Kampanye hitam bisa menjadi potensi timbulnya keresahan di masyarakat. Kami menolak tegas adanya Black Campaign," kata Irfan.
Sementara itu, ia menambahkan bahwa pihaknya akan turut menjaga kondusivitas di Kabupaten Ngawi menjelang Pemilu 2024 dengan menciptakan pemilu yang damai. (nal/mar)