Anies Ditolak Kelompok Kristen, Ganjar Tak Disukai Umat Islam, Benarkah, Berapa Populasi Kristen? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Anies Ditolak Kelompok Kristen, Ganjar Tak Disukai Umat Islam, Benarkah, Berapa Populasi Kristen?

Editor: MMA
Selasa, 07 Maret 2023 09:01 WIB

Kolase foto antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Hanya saja arus utama kelompok Kristen dan etnis Tionghoa memang dipersepsikan tak menyukai Anies.

Lalu berapa jumlah penduduk Kristen atau Nasrani di Indonesia? Sedemikian signifinakah dukungan kelompok Kristen dan etnis Tionghoa?

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri pada Juni 2022, jumlah penganut Kristen atau Nasrani berkisar 29,01 juta jiwa. Atau 10,53 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia per 31 Januari 2023 sebanyak 273,52 juta jiwa.

Rinciannya, menurut data di databoks.katadata.co.id, 20.55 juta penganut Kristen, sedang 8,46 juta menganut Kristen Katolik.

Pulau Sumatra merupakan warga penganut Kristen terbesar se-Indonesia, sekitar 6,54 juta jiwa atau 22,55 persen.

Kemudian Maluku dan Papua sekitar 5,64 juta jiwa atau 19,43 persen. Lalu Jawa sekitar 5,18 juta jiwa atau 17,86 persen, Bali dan Nusa Tenggara sekitar 5,08 juta jiwa atau 17,52 persen.

Sedang di Sulawesi penganut Kristen sekitar 3,46 juta jiwa atau 11,91 persen, dan Kalimantan sekitar Rp 3,11 juta jiwa atau 10,73 persen.

Meski jumlah penganut Kristen di Indonesia hanya 10,53 persen. Tapi mereka – terutama etnis Tionghoa – menguasai sentra-sentra ekonomi Indonesia. Semua pasar dan komoditas dikuasai etnis Tionghoa. 

Bahkan ada yang menyebut etnis Tinghoa menguasai 70 hingga 80 persen ekonomi Indonesia. Benarkah?  Wallahua'lam.

Yang pasti, setiap Forbes mengumumkan orang terkaya Indonesia dan dunia, pengusaha etnis Tionghoa Indonesia selalu nangkring di ranking paling atas alias nomor wahid.

Karena itu, diakui atau tidak, sangat berpengaruh terhadap pilpres. 

“Memang uang bukan segala-galanya. Tapi segalanya butuh uang, “ kelakar KH Ahmad Hasyim Muzadi, almaghfurlah, ketua umum PBNU dua periode.

Lantas bagaimana dengan Prabowo Subianto, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Puan Maharani, Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Sandiaga Uno, Yenny Wahid dan Capres lain? Silakan tunggu tulisan berikut di BANGSAONLINE? (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video