KH Ahsan Ghozali dan Kiai Damanhuri Nahkoda Baru PCNU Tuban Periode 2023-2028 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

KH Ahsan Ghozali dan Kiai Damanhuri Nahkoda Baru PCNU Tuban Periode 2023-2028

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Gunawan Wihandono
Minggu, 25 Desember 2022 20:30 WIB

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Duet KH Ahsan Ghozali - KH. Damanhuri terpilih menjadi Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tuban periode 2023-2028 dalam konferensi cabang (konfercab) VII yang dilaksanakan di Ma'had Bahrul Huda, Sabtu-Minggu (24-25/12/2022).

Dalam konfercab tersebut, pemilihan rais syuriah diawali dengan penentuan lima nama ahlul halli wal aqdi (AHWA) yang diajukan oleh pengurus ranting dan MWC. Dari usulan ranting dan MWC, muncul 15 nama calon AHWA, yang akhirnya disaring menjadi lima nama dengan jumlah dukungan terbanyak.

"Usulan yang disampaikan ranting dan MWC itu diberikan secara tertutup pada panitia. Baru pada saat konferensi, usulan itu dibuka dengan disaksikan oleh perwakilan dari PBNU, PWNU, dan perwakilan peserta konfercab," jelas Ketua Panitia Konfercab ke-VII PCNU Tuban, Muhtarom Husnan.

Lima nama dengan jumlah dukungan terbanyak yang akhirnya menjadi AHWA secara berurutan adalah KH. Ubaidillah Faqih dari Langitan Widang dengan 358 dukungan. Kemudian, KH. Abdul Matin Jawahir dari Bejagung Kecamatan Semanding dengan dukungan 347 suara. Lalu, KH. Abu Mansur dari Tanggir Kecamatan Singgahan dengan 326 dukungan.

Selanjutnya, KH. M. Husnan Dimyati dari Binangun Kecamatan Singgahan dengan 285 dukungan dan Kiai Damanhuri dari Kecamatan Rengel dengan 276 dukungan.

Usai ditetapkan sebagai AHWA, lima kiai ini melakukan sidang untuk menunjuk syuriah yang akan diberi amanah menjalankan organisasi NU untuk periode lima tahun mendatang.

"Dalam sidang AHWA memutuskan untuk memberikan amanah Syuriah PCNU Tuban pada KH. Ahsan Ghozali yang dalam tabulasi dukungan untuk menjadi AHWA memperoleh 34 dukungan," imbuhnya.

Setelah penunjukan syuriah selesai, dalam sidang dipimpin PBNU tersebut dilanjutkan dengan pemilihan ketua tanfidziyah. Pemilihan diawali dengan memastikan jumlah ranting dan MWC yang akan memberikan suara.

"Jumlah suara terbanyak yang bisa didapat dalam pemilihan sesuai data adalah 450 ini suara," kata Nurhidayat, perwakilan dari PBNU yang memimpin jalannya sidang Konfercab VII PCNU Tuban.

Selanjutnya, dilakukan pemilihan secara tertutup. Masing-masing pemilik hak suara menuliskan nama yang didukung untuk menjadi ketua tanfidziyah. Setiap MWC dipanggil untuk diberi kertas suara sesuai jumlah hak suara yang ada di MWC tersebut.

Sesuai tatib pemilihan ketua tanfidziyah, diawali dari tahap pencalonan dulu, kemudian dilanjutkan dengan tahap pemilihan. Nama bakal calon bisa maju dalam pencalonan bila dukung oleh minimal 30 persen dari jumlah suara yang diperebutkan.

Pada tahap pencalonan muncul 10 lebih nama yang didukung. Namun, hanya KH. Damanhuri dan KH. A. Syariful Wafa yang memenuhi jumlah dukungan dengan masing-masing 240 dan 166 suara.

Setelah dinyatakan memenuhi syarat dukungan, kedua tokoh itu diminta naik ke panggung untuk menyampaikan kesediannya untuk dipilih menjadi calon ketua tanfidziyah.

Kiai Damanhuri menyatakan kesediannya untuk dipilih. Sedangkan, Kiai Wafa menyatakan tidak melanjutkan pada tahapan pemilihan. Karena itu, Kiai Damanhuri yang ditetapkan menjadi masa khidmat 2023-2028.

"Dengan ini menyatakan Kiai Damanhuri sebagai masa khidmat 2023-2028," kata Nurhidayat.

Agenda terakhir adalah memilih formatur untuk melengkapi kepengurusan di PCNU. Anggota tim formatur adalah ketua terpilih, mantan ketua PCNU, dan lima perwakilan zona yang dipilih dari masing-masing dapil. Lima perwakilan dapil itu diwakili oleh Kecamatan Tuban, Palang, Soko, Senori, dan Jenu. (gun/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video