Munas JRA: Said Aqil: Ruqyah Itu Cultural Capital, Kiai Asep: Organisasi Orang yang Doanya Mustajab | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Munas JRA: Said Aqil: Ruqyah Itu Cultural Capital, Kiai Asep: Organisasi Orang yang Doanya Mustajab

Editor: MMA
Senin, 26 September 2022 13:36 WIB

Prof Dr KH Said Aqil Siraj dan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dalam acara Munas perdana Jamiyyah Ruqyah Aswaja (JRA) di Masjid Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Pacet Mojokerto, Jumat (23/9/2022). Foto: MMA/bangsaonline.com

Abu Bakar: “Ya boleh, sah-sah saja,”.

Dalam perkembangan sejarah, kata , para ulama terjadi perbedaan pendapat. Tapi kesimpulannya kemudian, Imam Abu Hanifah memperbolehkan ruqyah, baik ruqyah pakai ayat al-Quran, bahasa Arab maupun bahasa lain, bukan bahasa Arab.

“Tapi kalau Imam Syafi’i (ruqyah) wajib pakai bahasa Arab,” kata .

(Peserta Munas I . foto: mma/bangsaonline.com)

Menurut , Abu Hanifah memperbolehkan ruqyah pakai bahasa lain, bukan bahasa Arab, karena aqidah umat Islam sudah kuat. “Karena pada prinsipnya semua umat Islam sudah bertauhid. Laa ilaha illallah,” kata Sid Aqil sembari mengatakan bahwa selain Allah adalah makhluk: ciptaan Allah

Bahkan, kata , Imam Ghazali juga punya aufa’. Konon, kata , ada ayat al-Quran, jika dipakai untuk merajah bisa menghidupkan orang mati.

Menurut dia, banyak sekali pengobatan dalam Islam. “Kemudian ada juga Manzil Sulaiman. Sapu tangannya Nabi Sulaiman,” kata sembari mengatakan bahwa juga ada hizib-hizib yang semua itu merupakan kekayaan kultural yang harus dipelihara.

Sementara Habib Haidar Alwi membahas tentang . Ia mengingatkan bangsa Indonesia tentang bahayanya . Ia bercerita bahwa pada November tahun 2018 ikut kongres umat Islam di Teheran Iran. Ia mewakili komisi Asia Timur.

“Yang hadir rata-rata pemimpin negara,” katanya.

Menurut dia, pada kongres umat Islam itu diputar film tentang kesadisan ISIS yang mengekskusi 167 orang. Ternyata yang paling sadis dalam eksekusi itu adalah anggota ISIS dari Indonesia.

“Karena itu jangan main-main dengan di Indonesia,” katanya.

Menurut dia, hanya NU yang bisa menangkal di Indonesia. “Tapi NU yang berguru pada Kang Said,” kata habib yang lulusan universitas Amerika itu sembari mengatakan bahwa S1 dan S2-nya mengambil jurusan elektro.

Habib Haidar Alwi juga membahas soal keterkaitan jin dengan ilmu modern, terutama elektro. Ia juga mengaku telah keliling Indonesia. Ternyata para anggota ISIS itulah yang membid’ahkan ruqyah.

Dalam Munas perdana ini Gus Abdul Wahab terpilih sebagai ketua umum . Ia berterimakasih kepada peserta Munas yang telah memilih dirinya sebagai ketua umum. Ia juga berterimakasih kepada Kiai Asep yang telah memfasilitasi Munas , termasuk tempat dan konsumsinya.

Apalagi Kiai Asep juga berkenan menjadi pembina bersma Kiai dan Habib Husain Alwi. 

Saat menyampaikan sambutan Gus Abdul Wahab mengungkapkan bahwa yang berdiri pada 2016 sudah membentuk 16 pengurus wilayah (provinsi), 215  pengurus cabang (kabupaten/kota). Bahkan juga Pengurus Cabang Istimewa Turki dan Saudi Arabia.

Dalam acara itu Kiai Asep sempat membagikan buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang ditulis M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com. Buku itu kini dibedah di berbagai provinsi dan perguruan tinggi serta pesantren. Kiai sempat memperbincangkan buku itu di sela-sela Munas . Ia mengaku sudah tahu buku yang kini sangat populer itu. (MMA)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video