Kakanwil Kemenkumham Jatim Minta Jajarannya untuk Mendengarkan Keluhan Warga Binaan
Editor: Rohman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Selasa, 17 Mei 2022 21:18 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kanwil Kemenkumham Jatim berupaya meningkatkan pelayanan di lapas/rutan. Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Jatim, Zaeroji, meminta jajarannya untuk lebih mendengarkan keluhan para warga binaan.
Ia mengungkapkan hal tersebut saat mengunjungi Lapas I Surabaya Selasa (17/5/2022). Zaeroji didampingi Kepala Lapas I Surabaya, Jalu Yuswa Panjang, memberi arahan kepada seluruh pejabat struktural dan mengumpamakan lapas/rutan sebagai 'rumah sakit'.
BACA JUGA:
Tingkatkan Komitmen Pembinaan Kerohanian, Lapas Kediri Gelar Manasik Haji
Kemenkumham Jatim Gelar Penguatan Pengendalian Gratifikasi dan Pemberantasan Pungli
Bekali Narapidana dengan Pengetahuan, Lapas I Madiun Wisuda 65 WBP
Kantor Imigrasi Malang Resmikan Inovasi Lentera Keimigrasian dan Community Watch
"Karena banyak orang sakit di sini, baik secara mental maupun perilaku," ujarnya.
Sehingga, pria kelahiran Samarinda itu berharap para petugas lapas bisa 'menyembuhkan' para narapidana dan menggunakan pendekatan dari hati ke hati agar mereka tidak kambuh serta mengulangi perbuatannya.
"Petugas harus banyak mendengar keluhan dari narapidana, jangan sampai mereka stres," kata Zaeroji.
Mantan Sekretaris Ditjen Imigrasi itu juga meminta jajarannya untuk mengoptimalkan pembinaan. Dia mencontohkan pembinaan industri meubelair yang sudah merambah pasar ekspor.
Menurut dia, pihak lapas harus mendorong warga binaannya untuk aktif ikut pembinaan dan meningkatkan keterampilannya.
"Sehingga ketika di dalam, mereka punya kesibukan, ketika bebas mereka sudah punya bekal," ucap Zaeroji.
Selain itu, para petugas diharapkan bisa menjaga kondusifitas lapas. Riak-riak kecil yang ada harus bisa diselesaikan. Kekompakan menjadi hal penting yang harus diutamakan.
"Petugas harus tanggap, ketika ada potensi risiko, segera laporkan dan cari jalan keluar," jelasnya.
Ia pun meminta jajarannya untuk terus berinovasi, karena tuntutan dari masyarakat sangat dinamis. Yaitu dengan mulai memperhatikan hal-hal kecil di sekitar.
"Jangan terlena dengan predikat WBK/ WBBM, terus berinovasi dan berikan yang terbaik untuk masyarakat," pungkasnya. (cat/mar)