Tahun Ini 16. 862 CJH Jatim Berangkat, Gubernur Khofifah Siap Fasilitasi Booster & Vaksin kedua
Editor: MMA
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 12 Mei 2022 09:43 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan ada sekitar 16. 862 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Jatim yang akan diberangkatkan ibadah haji tahun ini. Khofifah juga menyatakan komitmen dan kesiapannya dalam memfasilitasi vaksin kedua dan booster bagi CJH.
Menurut dia, persiapan keberangkatan jamaah haji di Jatim sudah dilakukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kanwil Kemenag Jatim, serta jajaran terkait.
BACA JUGA:
Khofifah Sebut IKA Unair Dukung Penuh Upaya Percepatan Indonesia Emas Sebelum 2045
Hardiknas 2024, Khofifah: Maksimalkan Merdeka Belajar, Siapkan Generasi Menuju Indonesia Emas 2045
Pesan Khofifah di Hari Buruh Internasional 2024
Ucapkan Selamat Hari Buruh Dunia, Khofifah Optimistis Pekerja Jatim Terampil
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa vaksin untuk calon jamaah haji telah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta Kanwil Jatim untuk mengidentifikasi dan mencarikan akses fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat berdasarkan data nama-nama jamaah haji yang akan berangkat.
"Vaksin dosis kedua dan booster menjadi urusan pemda, karena kami punya stok vaksin dan vaksinator yang cukup. Cuma siapa-siapanya itu nanti yang leading Pak Kanwil Kemenag Jatim. 'Password'-nya vaksin bagi CJH: 'Gak Pakai Lama (GPL)'," kata Gubernur Khofifah usai menggelar Rapat Persiapan Keberangkatan Haji di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (11/5) malam.
Terkait vaksin untuk calon jamaah haji, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief, mendorong para jamaah haji agar segera melengkapi vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster.
Berdasarkan data dari Dirjen PHU, ada sekitar 64 persen jamaah masih belum divaksin kedua. "Jadi, kami mendorong calon jamaah haji untuk vaksin dan tidak menunggu edaran dari Dirjen," tutur Hilman.