Ngaji Mukhtarul Hadits, Kiai Asep Ungkap Cara Raih Kesuksesan dengan Sholat Malam dan Sodaqoh
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Rochmat Saiful Aris
Jumat, 21 Januari 2022 20:10 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Di sela sibuknya kegiatan, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim tidak pernah tertinggal dalam rutinan pengajian Jumat di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto. Seperti yang digelar Jumat (21/1) pagi tadi.
Pengajian tersebut diikuti para mahasiswa Institut KH. Abdul Chalim yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Kiai Asep.
BACA JUGA:
Masih Wakil Bupati, Gus Barra sudah Bantu Rumah Warga Terbakar dan Gratiskan Mobil Pengantin
Wakil Ketua Umum DPP PAN Beri Rekom ke Gus Barra di Pilkada 2024
Dandim 0815 Mojokerto Silaturahim, Kiai Asep Tunjukkan Prestasi Santri Amanatul Ummah
Kiai Asep Bertemu Demokrat dan Golkar Lagi, Emil Dardak: Jangan Ada Sedikit pun Keraguan
Kali ini, Kiai Asep mengaji kitab kuning Mukhtarul Hadits, yang salah satu bahasannya adalah sikap akhlaqul karimah.
"Barang siapa yang rindu ke surga harus memperbanyak melakukan kebaikan-kebaikan yang diridhoi Allah. Salah satu praktiknya melakukan sholat malam," ujar Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan sangat sederhana, namun praktiknya sulit dilakukan. Yaitu dengan akhlaqul karimah. Kiai Asep membahasakan akhlaqul karimah dengan “piawai berkomunikasi”.
"Kepiawaian berkomunikasi ada dua. Pertama, piawai berkomunikasi dengan Allah. Kedua, piawai berkomunikasi dengan manusia. Siapa yang piawai berkomunikasi dengan Allah dan manusia, pasti hidupnya sukses dan berkah, sebab hidup itu pola berkomunikasi," papar kiai miliarder tapi dermawan ini.
Dalam kesempatan ini, Kiai Asep juga memberikan wejangan kepada para mahasiswa agar berpegang teguh terhadap moto hidup yang dipegangnya, yaitu 'sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Karena itu, Kiai Asep tak pernah eman untuk menyedekahkan hartanya, semata-mata hanya ingin membantu kepada semua orang yang tidak mampu.
"Hal yang sering saya lakukan selalu memberi sarung dan uang kepada orang. Karena hal itu adalah salah satu yang membuat orang senang, dan di sana ada barokah sarungnya dipakai untuk sholat," ujar pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah tersebut.
Kiai Asep mengutip referensi dari Kitab Mukhtar, 'Barang siapa yang diberikan musibah, maka seoarang tersebut sedang diangkat derajatnya dan akan diberikan kemudahan dari kesulitan dengan keteguhan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena, ketakwaan adalah salah satu jembatan kita untuk mengantarkan kita kepada dicintai oleh Allah SWT. Dan sesungguhnya orang yang melakukan kemaksiatan akan disempitkan rezekinya dan diberikan balasan berupa musibah kepada diri sendiri baik di kehidupan dunia maupun balasan diakhirat. Orang yang diampuni dosanya maka sesungguhnya Allah akan dikabulkan segala hajat hajat dunia nya," tutup Kiai Asep. (ris/rev)