Mbah Maimun: Kembalikan NU ke Timur, Agar NU Tak Hilang

Mbah Maimun: Kembalikan NU ke Timur, Agar NU Tak Hilang Mbah Maimun

BangsaOnline - KH Maimun Zubair, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah menolak dicalonkan jadi Rais Aam PBNU. “Wong kulo sampun tuwo (saya sudah tua), umur 87,” kata Mbah Maimun, panggilan akrab Kiai Maimun Zubair saat menerima KH Ir Salahuddin Wahid (Gus Solah) kemarin (15/3).

Gus Solah didampingi KH Abdurrahman Utsman, ustadz senior Tebuireng, silaturahim ke Mbah Maimun di Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah. Meski kondisi kesehatan Mbah Maimun agak terganggu tapi kiai kharismatik itu tetap bersemangat ketika berbicara tentang NU. Sekitar satu jam Gus Solah bersama Mbah Maimun di dalemnya di Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah.

“Kembalikan NU ke Timur, agar NU tak hilang,” kata Mbah Maimun. Apa maksud isyarat kiai kharismatik ini? Ternyata yang dimaksud Mbah Maimun agar NU dikembalikan ke Pesantren Tebuireng. Artinya, Mbah Maimun mendukung Gus Solah sebagai ketua umum PBNU.

Ada beberapa alasan Mbah Maimun mendukung Gus Solah, antara lain, PBNU kini kurang bisa meneruskan ide Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. Selain itu, kata Mbah Maimun, PBNU kini sulit diarahkan karena ada orang seperti Ulil Abshar Abdalla.

Kenapa dengan Ulil? Mbah Maimun mengaku mendapat banyak pengaduan dari masyarakat.

Gus Solah kemarin menyampaikan informasi munculnya beberapa nama yang disebut-sebut pantas menjabat Rais Aam, antara lain KH Tholhah Hasan, KH Ma’ruf Amin, KH Hasyim Muzadi, dan KHA Mustofa Bisri (Gus Mus). Tapi ketika menyebut nama Gus Mus, Mbah Maimun langsung menukas, “Tiang-tiang (orang-orang) lapor karena ada Ulil,” katanya.

Ulil adalah menantu Gus Mus yang selama ini dikenal sebagai tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL). Berkali-kali Ulil menjadi topik pembicaraan nasional karena pemikirannya yang kontroversial, terutama karena menganggap semua agama sama.

“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar,” kata Ulil seperti dikutip Majalah Gatra edisi 21 Desember 2002.

“Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan, semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju Yang Maha Benar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi, tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama: yaitu keluarga pecinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya,” kata Ulil seperti dikutip Kompas edisi 18 Nopember 2002.

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO