Ahmad Maududi, SH, MH, Ketua Umum DPP GPM Nusntara. foto: istimewa
Sementara itu, Koordinator Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) Jatim, Muhamad Didi Rosadi mengungkapkan, bersikap moderat saat ini menjadi keharusan, bukan lagi pilihan. Sebab saat ini dunia semakin terbuka, tidak ada lagi sekat atau batasan.
Jurnalis sebuah media harian di Surabaya ini menyinggung pertemuan antara Paus Fransiskus dengan Ayatollah Ali Sistani di Irak, pekan lalu. Dalam pertemuan itu disepakati perseteruan atas nama perbedaan agama harus dihentikan.
"Karena itu, sikap moderat dan saling menghormati hari ini menjadi keniscayaan. Kalau kita mau berubah, maka akan ditelah oleh zaman," kata pria yang akrab disapa Diday itu.
Webinar yang mengambil tema "Membangun Peradaban Pemuda Moderat di Era Digital Natives" ini sekaligus momentum deklarasi Gerakan Pemuda Moderat Nusantara. Dalam acara acara yang digelar secara daring itu hadir hampir 100 peserta dari berbagai latar belakang.
Di antaranya Roemah Bhineka, Gema Indonesia, Koordinator Pusat BEM Nusantara, Eko Prasetyo, sejumlah OKP, politikus lintas partai, serta aktivis mahasiswa dan BEM. Hadir juga memberi doa dan restu, KH. Ali Maschan Moesa, tokoh NU yang juga Rektor Uniska Kediri. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
