Harga LPG di Nganjuk Meroket, Ijin Hiswana Migas Kediri Terancam Dibekukan

Harga LPG di Nganjuk Meroket, Ijin Hiswana Migas Kediri Terancam Dibekukan Salah satu agen LPG 3 Kg di Nganjuk. (Soewandito/BangsaOnline.com)

Dalam kasus melambungnya harga ini menurut Sumardi, Hiswana Migas Kediri menjadi pihak yang paling bertanggung-jawab.

“Bila ditemukan pelanggaran, bupati berhak membekukan ijin usaha bagi pangkalan maupun agen elpiji tanpa perlu kordinasi dengan lembaga itu,” jelasnya

Sumardi juga menekan Dinperindakoptamben Nganjuk untuk melakukan pengawasan dan operasi penertiban pasar sehingga elpiji bersubsidi tersebut berlaku pada harga yang wajar. 

Sementara dilapangan, kenaikan harga LPG 3 kg dikeluhkan ibu-ibu. Salah satunya Yayuk (45), ibu rumah tangga di kawasan Kauman Nganjuk mengeluhkan bahwa dalam sepekan ini harga LPG mengalami perubahan harga sampai tiga kali. Ia menyebutkan bahwa awal pekan kemarin elpiji 3 Kg Rp 16.500 per tabung, kemudian Selasa kemarin (10/2) naik menjadi Rp 17.000 per tabung.

”Kalau harga murah ya dijual murah, tapi kalau kulakannya sudah tinggi masa dijual murah,” ujar Ibnu, pedagang elpiji eceran di Nganjuk kota.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindagkoptamben Nganjuk, Adi Suyanto mengaku kaget dengan naiknya harga elpiji bersubsidi tabung 3 Kg. Pasalnya sesuai dengan pengajuan perubahan harga dari DPC Hiswana Migas Kediri yang juga membawahi kordinasi pasar eceran di Nganjuk telah diterapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.000 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO