Pj. Bupati Sidoarjo Pantau Simulasi Penerapan Prokes di TPS

Pj. Bupati Sidoarjo Pantau Simulasi Penerapan Prokes di TPS Pj. Bupati Hudiyono melihat simulasi penerapan prokes di TPS di Mapolresta Sidoarjo, Sabtu (5/12). foto: istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - menggelar simulasi tahapan proses pemungutan dan penghitungan perolehan suara di TPS dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), di halaman Mapolresta Sidoarjo, Sabtu (5/12).

Simulasi disaksikan langsung Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, dan Ketua M. Iskak.

"Simulasi ini merupakan miniatur pelaksanaan pemungutan suara nanti. Sejumlah langkah dalam simulasi dilakukan, mulai dari cek suhu badan, menyiapkan cuci tangan, sarung tangan plastik dan jumlah tempat duduk jarak minimal 1 meter," cetus M Iskak.

Sebelum TPS dibuka, terlebih dulu dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas protokol Covid-19. Setelah dilakukan penyemprotan, diimbau kepada pemilih yang terdaftar di DPT no 1-10 agar menuju ke TPS. Kemudian nomer selanjutnya dan seterusnya, maksimal 10 orang pemilih berada di TPS.

Sebelum dilakukan pemungutan suara, petugas melaksanakan rapat terlebih dulu dengan 10 daftar pemilih. Petugas TPS melalui pengeras suara selalu mengingatkan agar tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Diketahui, total ada 3.528 TPS di seluruh Sidoarjo. telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilbup Sidoarjo 2020. Jumlahnya adalah 1.404.887 pemilih, terdiri atas 692.500 pemilih laki-laki dan 712.387 pemilih perempuan.

Pj. Bupati Sidoarjo Hudiyono menilai simulasi yang dilakukan merupakan langkah yang tepat, karena banyak perubahan kebiasaan di tempat TPS dibanding proses pemungutan suara pada pilkada sebelumnya.

"Proses pemungutan suara saat ini mengedepankan protokol kesehatan dengan ketat, banyak perubahan selama di TPS. Seperti, pembatasan pemilih 10 orang saja, antrean juga harus sesuai dengan nomor urut. Di tiap TPS juga disiagakan petugas yang khusus menangani protokol kesehatan," ungkap Hudiyono.

Ia berharap pelaksanaan pilkada 9 Desember nanti berjalan aman dan lancar. "Tidak ada klaster baru selama pilkada dan warga Sidoarjo sehat semua. Sehat ekonominya, sehat jasmaninya dan warganya selamat semua," harapnya.

Seluruh petugas sebelumnya mengucapkan sumpah menyatakan bebas kepentingan dan golongan. Tidak memihak dan bersikap netral. Maksimal jumlah petugas di TPS di antaranya, dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) ada 7 orang. KPPS 1 adalah ketua KPPS, KPPS 2 dan 3 bertugas mengurus surat suara.

Kemudian KPPS 4 bertugas mencocokkan C6 (C pemberitahuan) ke DPT. KPPS 5 bertugas mendata daftar hadir atau C daftar hadir. Sedangkan KPPS 6 menjaga kotak suara dan memakai baju hazmat jika ada kejadian khusus seperti ada pemilih dengan suhu badan tinggi. Dan yang terakhir, KPPS 7 bertugas menetesi tinta pemilih setelah dari bilik.

Petugas lainnya, yakni petugas PTPS (pengawas TPS) 1 orang. Saksi ada 3 orang sesuai dengan jumlah Paslon Pilkada Sidoarjo, dan petugas Linmas 2 orang.

Linmas bertugas menyemprot disinfektan dan thermogun, termasuk mengarahkan untuk cuci tangan. Di TPS disediakan sarung tangan plastik dan hand sanitizer. Tempat duduk berjarak 1 meter, dan masuknya sesuai nomor urut. (sta/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO