​Kiai Asep Ajak Baca Hawqalah Tangkal Virus Corona, Gubernur NTB: Bahagia Bukan Karena Uang

​Kiai Asep Ajak Baca Hawqalah Tangkal Virus Corona, Gubernur NTB: Bahagia Bukan Karena Uang Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim (baju putih nomor 4 dari kiri) bersama Tuan Guru Haji Lalu Muhammad (TGH LM) Turmudzi Badruddin (nomor 5 dari kiri) dan Rektor UNU NTB Dr Baiq Mulianah (nomor tiga dari kiri). foto: bangsaonline.com

Dalam acara yang dihadiri para anggota DPR RI, DPRD Tingkat I dan bupati itu, Kiai Asep Saifuddin Chalim didaulat sebagai pembicara utama. Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu mengungkapkan bahwa majelis pertemuan yang isinya dzikir, shalawat, dan pengajaran ilmu atau pengajian seperti yang digelar Yayasan Maraqitta’limat adalah taman surga. Maka taman surga itu harus dinikmati. “Agar nanti gampang masuk surga,” kata Kiai Asep yang pengukuhan guru besarnya dihadiri Presiden Joko Widodo di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Sruabaya.

“Barang siapa mencari ilmu maka Allah akan mempermudah masuk surga,” kata Kiai Asep mengutip hadits.

Usai jadi pembicara di Yayasan Maraqitta’limat, Kiai Asep meluncur ke tokoh-tokoh NU NTB. Diantar Rektor UNU NTB Dr Biq Mulianah dan rombongan, Kiai Asep menuju kediaman Rais Syuriah PCNU Lombok Barat TGH Mudhar Buchori. Di masjid yang dikelola Tuan Guru Mudhar Buchori itu Kiai Asep sudah ditunggu ratusan siswa dan masyarakat sembari dzikir dan baca shalawat.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim. MA (nomor dua dari kanan) mimpin doa di kediaman TGH Mudhar Buchori (paling kanan). foto: bangsaonline.com)

Kiai Asep kembali memberikan ceramah. “Karena di sini banyak murid, maka saya akan memberikan ceramah pada murid dan nanti baru para orang tua,” kata putra KH Abdul Chalim Leuwimunding, kiai pendiri NU itu.

Di depan para murid itu Kiai Asep banyak memberikan resep mencari ilmu. Diantaranya taqlilul ghida’ alias tak boleh banyak makan. “Kenyang itu mengurangi kecerdasan,” katanya. Selain itu murid harus selalu suci dari hadats alias selalu punya wudlu. “Limudawamatil wudlu’. Karena wudlu itu nurun (cahaya) dan al-ilmu nurun ,” tegasnya.

Ia juga minta agar para murid tarkul ma’asyi (meninggalkan maksiat). Karena maksiat itu sangat mempengaruhi beban psikologis. Selain Itu Kiai Asep minta para orang tua dan murid istiqamah salat malam 12 rakaat plus tiga witir.

Yang menarik, Kiai Asep juga memberikan wiridan agar para murid selalu mudah mencari ilmu. “Baca rabbi zidny ilman 10 kali setiap mau belajar,” katanya.

Kalau ingin cerdas? “Baca Yasami’u ya Basyir 10 kali,” tegasnya. Sedang untuk memperkuat daya ingat Kiai Asep menyarankan para murid membaca sanuqriuka falaa tansaa 10 kali.

Ia juga minta agar para murid tak dibiasakan makan di luar pesantren atau madrasah. “Karena makan di warung di luar pondok, kesucian dan kebersihannya tak bisa dipertanggungjawabkan sehingga hilang keberkahannya,” katanya sembari minta agar para murid selalu membaca al-Qur’an.

Terakhir, Kiai Asep dan rombongan silaturahim ke kediaman Tuan Guru Haji Lalu Muhammad (TGH LM) Turmudzi Badruddin, pengasuh Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah NTB. Rais Syuriah PWNU NTB dan Musytasyar PBNU itu menyambut hangat Kiai Asep Saifuddin Chalim yang didampingi Rektor UNU NTB Dr Baiq Mulianah dan para aktivis NU.

Kiai Asep dan rombongan tiba di NTB Jumat malam (13/3/2020). Ia langsung menuju Pondok Pesantren Al-Masyuriah Bonder yang diasuh Dr Baiq Mulianah menggantikan suaminya TGH Ahmad Tiqiudin Mansur yang kini almarhum. Di pesantren ini Kiai Asep diminta mendoakan para santri yang sudah menunggu lama. "Maaf. Pesawat delay tiga jam," kata Kiai Asep kepada Baiq Mulianah yang ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Sekretaris Mulismat NU NTB.

Malam itu juga Kiai Asep langsung silaturahim dengan para tokoh NU hingga Sabtu sore. (MA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO