MUI, NU, dan Muhammadiyah Minta Masjid Assakinah Dibangun Kembali

MUI, NU, dan Muhammadiyah Minta Masjid Assakinah Dibangun Kembali Para ulama saat hearing di DPRD Kota Surabaya.

Yunus juga menyinggung soal hilangnya masjid akibat dibangunnya jalan MERR. Kata Yunus dirinya sempat mempertanyakan hal itu ke Risma tapi tidak pernah mendapatkan respon. Yunus meminta anggota dewan mundur dari posisinya jika sudah tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Kalau anda tidak bisa mewakili kami silahkan pergi. Kami akan mencari wakil yang lain," tegas Yunus.

Yunus menilai, Risma sebagai orang nomor satu di kota pahlawan lalai dengan masalah tempat ibadah. Contohnya masjid yang berada di Middle East Ring Road (MERR). Masjid itu hilang tanpa bekas dan tidak kunjung dibangun. "Sama halnya Masjid As-Sakinah belum ada pengganti tapi sudah dibongkar," kecam Yunus.

Hal senada juga dikatakan oleh oleh Rois Syuriah PCNU Surabaya, KH Mas Sulaiman. Menurutnya, masjid Assakinah harus dibangun terpisah dengan gedung dewan. Sebab, awalnya sudah diwasiatkan menjadi masjid yang berdiri sendiri, bukan yang menjadi satu dengan gedung.

"Kalau menjadi dengan gedung dewan, itu namanya mushola. Ini jelas merubah fungsi masjid Assakinah, yang sebelumnya sudah berdiri sendiri dan diwasiatkan. Surat menyurat hukum administrasi tidak bisa dikaitkan dengan hukum masjid," ujar Kiai Sulaiman.

Pihak PCNU pun mengatakan tanah masjid Assakinah sudah diamanatkan oleh Wali Kota Surabaya sebelumnya, Soenarto Soemoprawiro, saat peresmiannya pada tahun 1997. “Ini berarti sudah diwasiatkan oleh Pak Narto. Saya masih ingat betul, karena saya dulu juga berkantor di komplek ini," ujar Ketua PCNU Surabaya, Muhibin Zuhri.

Menanggapi pendapat para ulama itu, Wakil Ketua DPRD Masduki Toha mengaku dirinya tak tahu menahu soal ihwal dibongkarnya masjid Assakinah. "Saya baru tahu saat dihubungi seorang kawan, dan mendadak bingung. Langsung saya mencarikan solusi agar masyarakat sekitar komplek Balai Pemuda bisa melakukan ibadah sholatnya," kata Masduki.

Masduki menjelaskan, begitu mendengar rencana pembangunan gedung baru DPRD, dirinya langsung menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) Hendro Gunawan. Waktu itu, dia langsung meminta dicarikan lokasi alternatif sebelum masjid dibongkar.

"Waktu itu saya ngomong sama Pak Sekda, sebelum ada ganti jangan dibongkar. Waktu itu langsung kita panggil Sekretaris Dewan untuk mencari lokasi," jelas Masduki Thoha, Rabu (23/11/2017).

Menurut Masduki, dalam rencana pembangunan gedung baru DPRD tidak ada rencana penghapusan masjid. Sebaliknya masjid baru nantinya akan dibangun jauh lebih besar dan megah.

Politisi yang dikenal vokal ini memastikan akan mundur dari anggota DPRD Kota Surabaya, jika di lahan bekas Masjid As-Sakinah tidak ada tempat ibadah yang dibangun. "Kalau tanah itu tidak jadi masjid, saya akan mundur. Catat itu omongan saya," tegasnya.

Usai dengar pendapat, Ketua DPRD Surabaya, Ir Armuji bernjanji akan mengupayakan aspirasi para ulama agar didengar oleh Pemkot Surabaya. "Mestinya, dalam merencanakan pembangunan, apalagi kaitannya dengan masjid mereka minta pendapat dulu, jangan langsung bongkar," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, Ery Cahyadi, mengatakan pihaknya akan fokus membangun masjid Assakinah terlebih dahulu.(lan/ros)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO