Pangdam Siapkan Personel untuk Relokasi Korban Longsor di Ponorogo

Pangdam Siapkan Personel untuk Relokasi Korban Longsor di Ponorogo Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko saat melihat lokasi longsor di Desa Banaran.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko menegaskan bahwa TNI siap bekerja sama dengan semua unsur untuk membantu merelokasi korban terdampak longsor di Ponorogo. Hal diungkapkan pangdam saat memantau kondisi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Senin (17/4) sore.

Menurut pangdam yang baru menduduki jabatannya tersebut, pihaknya akan menyiapkan personelnya untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun rumah permanen yang akan ditempati para korban.

“Ada 38 rumah yang akan dibangun permanen sebagai bagian dari relokasi pemukiman warga terdampak longsor Banaran ini,” ujar Mayjen Kustanto.

Pada prinsipnya pihaknya siap secara unsur kewilayahan, unsur personel, dan peralatan. Kodam dan personelnya akan disiapkan untuk membangun rumah permanen sesuai dengan permintaan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

“Selain itu, kita akan berkoordinasi dengan instansi lain seperti PU untuk mengetahui tekstur dan pola dari sungai yang masih terpendam longsor. Ini dalam rangka menghindari banjir bandang serta menjaga wilayah yang menjadi zona bahaya supaya tidak dijangkau warga,” pungkas Kustanto.

Sementara Bupati Ipong Muchlissoni yang mendampingi menyatakan bahwa relokasi permanen akan segera mungkin untuk dilakukan.

“TNI memiliki pengalaman dalam menangani bencana seperti Gunung Kelud yang jumlahnya ribuan rumah. Yang kita tunggu saat ini adalah SK gubernur yang menentukan dalam membangun rumah permanen. Apakah tipe 85 atau yang lain. Juga sambil mencarikan bagi 14 KK yang belum memiliki lahan, apakah dengan pengadaan lahan mandiri oleh masyarakat yang dananya dibantu dari pemerintah daerah,” jelas Bupati Ipong Muchlissoni.

Dalam pemaparannya, Dandim 0802/Ponorogo menjelaskan kronologi dari awal terjadinya bencana dan hasil yang telah dicapai tim relawan gabungan. Tim ini berhasil menemukan 4 jenazah korban longsor sampai dengan dihentikannya pencarian karena dianggap membahayakan relawan karena ada longsor susulan.

Usai menyerahkan bantuan dan melihat rumah semi permanen yang telah di bangun, juga menyempatkan untuk melihat ancaman tanah longsor di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan. (yah/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO