Situs Majapahit di Sooko Butuh Perhatian

"Warga Klinterejo masih antusias memelihara situs peninggalan Majapahit, karena setelah dieskavasi tahun 2009 lalu, hingga kini belum ada tanggapan dari pemerintah untuk lebih meningkatkan pengelolaan. BPCB hanya umbar janji, sampai saat ini belum terealisasi untuk mengelola situs," jelas Zainal.

Dengan membawa sapu lidi, sabit dan cangkul, warga membersihkan situs yang dulunya tempat tinggal Tri Buana Tungga Dewi ini. Rumput liar yang tumbuh di sela-sela tumpukan bata situs yang ditemukan tahun 90an ini, dibersihkan oleh warga dengan tangan kosong. Selain itu, lumut yang menempel dan menggerus bata merah kuno ini, dibersihkan warga dengan sabit dan peralatan seadanya.

"Harapan kami ada peningakatan untuk pengelolaan, jika memang pemerintah enggan mengelola situs, kami berharap pengelolaan diserahkan kepada desa, agar bisa kami optimalkan menjadi objek wisata sejarah," imbuh Zainal.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala BPCB Trowulan Aris Soviyani menyatakan, pihaknya sudah berupaya merawat situs Klinterejo. Namun terkait pengelolaan menjadi objek wisata sejarah, pihaknya melempar tanggungjawab ke Pemkab Mojokerto dan Pemprov Jatim.

"Di situs Klinterejo sudah kami tempatkan satu PNS dan satu pegawai honorer sebagai juru pelestari. Namun untuk pengelolaan menjadi objek wisata sejarah kita kembalikan ke pemerinah daerah (pemkab dan pemprov)," kilah Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO