Hujan, Pendaki Gunung Ijen Diimbau Waspada

Hujan, Pendaki Gunung Ijen Diimbau Waspada Sejumlah wisatawan menggunakan jas hujan saat mendaki di Gunung Ijen, Banyuwangi, Rabu (27/7). Meski hujan selama beberapa hari di kawasan Gunung Ijen menyebabkan meningkatnya volume gas belerang, namun wisatawan lokal dan asing tetap ramai.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Peningkatan gas belerang atau gas H2S di dasar kawah ternyata tidak menyurutkan niat pengunjung untuk datang ke kawasan wisata , Desa Tamansari, Licin. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat, cukup banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Ijen.

Kepala Disbudpar Banyuwangi M. Yanuarta Bramuda menyatakan, ’’Pada Sabtu–Minggu, ada 500 wisatawan lokal yang datang.’’

Bagaimana dengan jumlah wisatawan mancanegara (wisman)? Bram, sapaan Bramuda, menyebutkan, per hari jumlah wisman mencapai 30 orang. Mereka datang dari Prancis dan Australia. Sebagian wisatawan itu mengenakan masker oksigen saat naik ke kawah.

Kendati tidak ada penurunan jumlah pengunjung di kawah , dengan kondisi cuaca dan adanya peningkatan gas belerang di dasar kawah, pihaknya tetap mengimbau wisatawan untuk berhati-hati.

Selain hujan yang membuat medan pendakian licin, peningkatan gas belerang di kawah juga dirasa membahayakan para pendaki.

”Pendakian tidak ditutup. Pengunjung tetap berhati-hati dan taati perintah PPGA Ijen untuk tidak mendekat ke kawah dengan radius 1 kilometer,”pesannya.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Hery Purwanto mengatakan, hujan lebat di malam hari memicu peningkatan produksi gas belerang. Sehingga, para pendaki diminta berhati-hati karena gas ini berbahaya bagi kesehatan.

Sumber: okezone.com/antaranews.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO