Dapat Banyak Protes, Lapindo Brantas Hentikan Pengeboran

Dapat Banyak Protes, Lapindo Brantas Hentikan Pengeboran pengeboran dihentikan sementara.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com-PT Brantas hentikan sementara proses development well atau fase pengembangan sumur Tanggulangin 1 yang ada di desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulanin, Sidoarjo. Penghentian dilakukan menyusul adanya protes dari masyarakat, LSM serta dari Soekarwo Gubernur Jawa Timur.

"Kami sudah minta teman-teman di lapangan istirahat dulu. Saat ini memang sudah kami hentikan dulu," kata Tri Setya Sutisna, Presiden Direktur PT Brantas dilansir suarasurabaya.net, Sabtu (9/1/2016).

, awalnya akan melakukan proses pengeboran di sumur Tanggulangin 1. Sebagai persiapan, areal tanah di sekitar lokasi yang akan dibor saat ini juga mulai disiapkan landasan tanah dengan cara diuruk dan dipadatkan. "Saat ini memang masih proses persiapan, di lokasi juga belum ada alat-alat pengeboran," kata dia.

(Baca juga:  Mau Ngebor Lagi, Gebernur: Stop, JK: Wajar, Jokowi: akan Mengkaji)

Terkait penghentian ini, berjanji segera melakukan sosialisasi termasuk akan mempresentasikan alasan utama pengeboran ke pihak-pihak terkait. Hasil kajian keamanan juga telah disiapkan.

Menurut Tri Setya, selain jaminan keamanan, pengeboran di sumur Tanggulangin 1 juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi khususnya untuk masyarakat Sidoarjo dan Surabaya. Apalagi, saat ini menjadi pemasok gas untuk Pertamina dan PGN yang menyalurkan gas pipa ke warga yang ada di Sidoarjo dan Surabaya.

"Kita kan jual gas murah untuk suplai 10 ribu pelanggan di Sidoarjo dan Surabaya. Jadi kita berkewajiban untuk memenuhi suplai gas ke pembeli. Perlu konsistensi agar kita bisa terus suplai gas sehingga pengembangan di Tanggulangin 1 ini diperlukan," ujarnya.

Sumur Tanggulangin 1 ini diprediksi akan menghasilkan gas hingga 5 juta meter kubik feet perhari sehingga jika sumur ini beroperasi maka akan mampu menyuplai kebutuhan gas mencapai 10 juta meter kubik feet karena beberapa sumur milik saat ini juga sudah beroperasi dan menghasilkan 5 juta meter kubik feet perhari. (ssn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO