DPRD Kota Mojokerto Berharap tak Ada Warga Miskin Lagi

DPRD Kota Mojokerto Berharap tak Ada Warga Miskin Lagi Aris yang hidup sebatangkara dengan ibunya dielus kepalanya oleh ajudan Wali Kota, Yoga Hardiyanto. (yudi eko purnomo/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi III , Santi Hardiyah mengaku prihatin dengan banyaknya warga kota Mojokerto yang hidup di bawah garis kemiskinan. Menurutnya, dengan mencuatnya kasus Siti Romelah, janda sebatangkara asal Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, tidak ada persoalan kesulitan hidup warga yang terbaikan.

"Terus terang kami prihatin dengan kasus ini. Mudah-mudahan kasus seperti Romelah tidak lagi luput dari perhatian Pemkot," katanya, Rabu (5/8).

Politisi partai beringin ini berujar adanya kemungkinan kasus kesulitan hidup yang tidak terpantau pemerintah. "Kalau ada yang dalam kota ada kasus kesulitan hidup, jangan-jangan yang di pinggiran makin banyak yang tak terpantau," ujarnya.

Seperti diberitakana sebelumnya, seorang warga Wates, Siti Romelah Happy (42), seorang janda hidup sebatang kara bersama putranya Aris Slamet Yunianto (8). Keduanya harus merasakan pedihnya hidup karena sering tak bisa makan dan mendapat pasokan listrik akibat tak mampu bayar PLN.

Kasus ini langsung menarik perhatian orang nomer satu di Pemkot Mojokerto yang langsung turun ke rumah Romelah. "Kami masqul atas kondisi ini. Karenanya laporan ketua RT di sini sangat kami hargai," kata Wali Kota.

Dalam kunjungan itu, Wali Kota memberikan fasilitas pemasangan listrik, pompa air, serta raskin. Dari BAZ (Badan Amal Zakat) kota Mojokerto juga diberikan bantuan biaya hidup setiap bulan Rp 200 ribu.

"Kemarin juga diberikan bantuan spontanitas dari Bapak Wali kota Rp 1 juta. Untuk keperluan usaha," timpal Haryana Dodik Murtono, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto. (yep/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO