Sebagaimana diketahui, Jawa Timur kaya akan produksi makanan dan minuman halal serta beraneka ragam produk halal. Bahkan Jatim juga memiliki kawasan industri halal yang fokus menjadi wadah pengembangan dan perdagangan produk-produk halal ke mancanegara di dunia.
"Ternyata mereka juga sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Jatim dalam hal pengembangan industri halal. Kita tahu bahwa pariwisata di Thailand sangat berkembang dan banyak mendatangkan wisatawan dari berbagai negara dunia. Sehingga penyediaan produk halal sebagai suport sektor pariwisata sangat dibutuhkan," tegas Khofifah.
Hal ini tentu menjadi peluang tersendiri bagi Jawa Timur untuk bisa mengisi kebutuhan produk halal di Thailand. Yang mana di Jawa Timur ketersediaan produk-produk halalnya sangat berlimpah. Hal ini akan membuahkan potensi ekspor bagi para pelaku industri halal dari Jawa Timur.
Tak sampai di sana, mereka juga membahas kemungkinan dibukanya penerbangan langsung dari Surabaya ke Bangkok. Sebab, selama ini penerbangan dari Surabaya ke Bangkok harus transit lebih dulu ke Malaysia atau Singapura.
"Dengan semakin berkembangnya pariwisata di Thailand, juga semakin banyaknya mahasiswa Thailand yang studi di Jatim, sangat dibutuhkan adanya saranan transportasi yang memungkinkan adanya direct flight dari Surabaya ke Bangkok dan sebaliknya. Tentu ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dua wilayah sekaligus jika hal ini terealisasi," pungkas Khofifah.
Dalam pertemuan ini, Khofifah juga turut memperkenalkan batik gentongan Madura pada istri dari Dubes Thailand untuk Indonesia Rutchanee Uerpairojkit. Bukan sembarangan, batik gentongan ini merupakan karya batik khas Jawa Timur tepatnya dari Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan.
Batik gentongan memiliki ciri khas motif hingga proses pembuatan yang berbeda dengan batik lainnya. Batik gentongan dibuat dengan teknik khusus yang membuatnya harus dibuat dalam waktu berbulan-bulan.
Batik gentongan dibuat dengan proses pengerjaan yang panjang. Yaitu direndam dalam gentong selama tiga sampai enam bulan, baru kemudian digambar. Tidak selesai sampai di sana, batik yang belum jadi tersebut direndam lagi selama tiga sampai empat bulan.
"Karena teknik pembuatannya yang begitu panjang, membuat batik gentongan istimewa. Sengaja kami kenalkan pada istri Duta Besar Thailand untuk Indonesia yaitu Madam Rutchanee Uerpairojkit, agar batik gentongan asal Tanjung Bumi Jawa Timur bisa ikut mendunia," pungkas Khofifah. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News