
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Peningkatan volume sampah menjadi alasan Rekosistem, perusahaan yang bergerak di bidang climate-tech untuk terus berinovasi dalam mengolah limbah hingga mencapai target net zero emission.
Hal itu disampaikan Ernest Layman, Co-founder & CEO Rekosistem, saat meresmikan Reko Hub Driyorejo seluas 16,000 meter persegi di kawasan Driyorejo, Gresik, Sabtu (11/11/2023).
BACA JUGA:
- Pemkab Gresik Dongkrak PAD dari Pungutan Retribusi Sampah Rumah Tangga
- SIG GHoPO Tuban Terima Penghargaan Pelopor Industri Hijau dari Gubernur Jatim
- Eco-Dropbox, Solusi Pengelolaan Sampah dari Petrokimia Gresik
- Komitmen Dukung Net Zero Emision 2060, Jatim Pecahkan Rekor MURI Konvoi 1.300 Kendaraan Listrik
Ernest mengatakan Rekosistem bekerja sama dengan Milion Limbah Indonesia untuk memberikan pelayanan di wilayah Jawa Timur.
Dengan diresmikannya Reko Hub Driyorejo, kini kapasitas pengelolaan sampah anorganik dan daur ulang Rekosistem naik dari 15.000 menjadi 50.000 ton setiap tahun. Dengan target tingkat daur ulang plastik bernilai rendah (low value plastic) yang disediakan oleh Rekosistem dan Milion Limbah Indonesia.
"Sebelumnya untuk sampah Jawa Timur, Rekosistem menggunakan Reko Hub yang terletak di kawasan Made, Surabaya, dengan kapasitas 15,000 ton. Sebagian besar menangani 12,000 sampah dari rumah," terang Ernest didampingi Co-founder & CEO Milion Limbah Indonesia, Alex Chandra.
Simak berita selengkapnya ...