SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Adanya prediksi BMKG terkait awal musim hujan pada November mendatang, mitigasi kesiapsiagaan bencana banjir terus dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Salah satunya melalui aksi bersih-bersih sungai.
"Mitigasi dan kesiapsiagaan terus kita lakukan dengan adanya prediksi musim penghujan di November nanti. Ini penting, untuk bisa meminimalkan terjadinya resiko bencana banjir di Jawa Timur," ujar Gubernur Jatim Khofifah di Surabaya, Senin (30/10).
BACA JUGA:
- Jambret di Porong Sidoarjo Resahkan Warga, Ini Cerita dari Suami Korban
- Pj Gubernur Jatim Dalami Sistem Penanggulangan Bencana dan Pemanfaatan Teknologi di Jepang
- Kepala Dindik Jatim Tegaskan Tidak Ada Larangan Study Tour
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
Gubernur menjelaskan, acara bersih-bersih sungai tahap pertama ini dilaksanakan di Sungai Sinir Waru, Sidoarjo pada Minggu (29/10). Pasalnya, sungai yang melintasi Jalan Letjen S. Parman Waru ini dipenuhi dengan eceng gondok hingga sepanjang 1 kilometer lebih.
Ditambahkan, aksi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana ini dilakukan secara kolaboratif dengan menggandeng berbagai unsur pentahelix. Baik dari OPD Pemprov Jatim, pemerintah daerah setempat, para relawan, hingga masyarakat sekitar.
"Ketika bersih-bersih Sungai Sinir Waru, Tim Pemprov Jatim yang meliputi, Tim BPBD Jatim, tim dinas PU SDA dan tim dinas PU Bina Marga secara kolaboratif melibatkan warga, perangkat Kecamatan Waru, Tim Dinas Lingkungan Hidup Sidoarjo dan Tim Dinas PU SDA Kabupaten Sidoarjo," urainya.
Gubernur Jatim berharap, lewat keterlibatan masyarakat pada kegiatan bersih-bersih sungai ini bisa menumbuhkan kesadaran terhadap kualitas sungai. Termasuk kebiasaan warga membuang sampah ke sungai dapat dihilangkan.