39 Kiai Nominator AHWA, Kiai Muhith Menolak, Prof Istibsjaroh: Kiai Jangan Ambisius

39 Kiai Nominator AHWA, Kiai Muhith Menolak, Prof Istibsjaroh: Kiai Jangan Ambisius Prof Dr Istibsjaroh. Foto: blokbojonegoro

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Staf sekretariat PBNU merilis bahwa rapat gabungan Syuriah dan Mustasyar PBNU di gedung PBNU, Jakarta, pada 30 Juni 2015 lalu mengusulkan 39 nama calon anggota AHWA. Rapat itu dihadiri 4 anggota Mustasyar yaitu Prof Chotibul Umam, KH Nasaruddin Umar, KH Ridwan Lubis, dan KH Syatibi Sarwani. Sementara anggota rapat dari Syuriah ada 7 orang yaitu KH Masdar F Mas’udi, KH Muhammad Machasin, KH Ahmad Ishomuddin, KH Malik Madani, KH Yahya C Staquf, KH Mujib Qulyubi dan KH Solahuddin Al-Ayubi.

Namun, Katib Am Syuriah PBNU Prof Dr KH Malik Madani mengatakan bahwa rapat itu tak serius. "Itu rapat tak serius," kata Kiai Malik Madani kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (5/7/2015).

Memang, dari jumlah peserta itu terlihat bahwa rapat itu tak bisa mengklaim mewakili Mustasyar dan Syuriah. Sebab, anggota Mustasyar PBNU yang hadir hanya 4 orang. Padahal jumlah anggota Mustasyar PBNU sebanyak 19 orang. Begitu juga dari unsur Syuriah. Yang hadir dalam rapat itu hanya 7 orang. Padahal jumlah pengurus Syuriah PBNU 23 orang. (Baca juga: Ulil, Nusron, Gus Ipul, Yahya, Cak Imin, Masuk Nominator Anggota AHWA)

Yang menarik, dari 39 nominator kiai calon anggota AHWA itu KHA Muhith Muzadi (penggagas khitah dan AHWA dalam Muktamar NU di Situbondo) diletakkan pada urutan nomor 1. Tapi Kiai Muhith secara tegas menolak AHWA karena situasi NU sekarang dengan NU tahun 1984 (Muktamar NU di Situbondo) itu berbeda.

Dengan rendah hati, Kiai Muhith juga menolak jadi anggota AHWA karena merasa tak mempunyai keahlian dan maqom (kedudukan) seperti KH R As’ad Syamsul Arifin, KH Mahrus Ali, KH Maksum dan kian lain yang jadi anggota AHWA pada Muktamar NU di Situbondo.

Sementara Profesor Dr Hj Istibsjaroh (mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diletakkan sebagai nominator AHWA pada urutan buncit yaitu 39. Bagaimana tanggapan Nyai Istibsjaroh?

Ia yang kini sedang menjalankan ibadah umrah di Makkah dan Madinah (Haramain) mengaku tak pernah dihubungi. “Menurut saya para kiai itu jangan ambisius karena (mereka) sebagai contoh (teladan) masyarakat. Yang penting bagaimana masyarakat bertambah yang Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Jadi mengajak masuk surganya Allah, bukan surga dunia, sebab surga dunia hanya sementara,” kata Nyai Istibsyaroh kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (5/7/2015) sembari minta diberi informasi terus karena tak mengikuti perkembangan di tanah air.

Meski demikian ada Kiai yang langsung senang dicalonkan sebagai anggota AHWA, yaitu KH Saifuddin Amsir, Rais Syuriah PBNU. ”Saya setuju banget dengan Ahlul Halli Wal Aqdi,” katanya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO