Peringati Deklarasi GNSSA di Jatim, PT Xurya Ajak Pelaku Industri Gunakan Energi Terbarukan

Peringati Deklarasi GNSSA di Jatim, PT Xurya Ajak Pelaku Industri Gunakan Energi Terbarukan Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa (tengah) bersama Direktur PT Samator Indo Gas Tbk Imelda M. Harsono (kanan) saat talkshow. Foto: YUDI A/BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) kembali memberikan dukungannya untuk memperingati deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) yang ke-6. Kali ini, Xurya memilih Jawa Timur sebagai lokasi penyelenggaraan, tepatnya di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Jumat (15/9/2023) malam.

Managing Director Xurya Eka Himawan mengatakan bahwa permintaan instalasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Atap saat ini meningkat cukup pesat, terutama untuk sektor komersial dan industri. Hal tersebut menurutnya juga berpengaruh langsung kepada performa bisnis Xurya.

"Kenaikan permintaan PLTS Atap ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan saja, tetapi juga dari nilai ekonomi. Pasalnya, dengan menggunakan PLTS Atap, perusahaan dapat menghemat total tagihan listrik perusahaan," kata Eka Himawan.

Selain itu, lanjut Eka, PLTS Atap juga dapat menjadi solusi yang tepat bagi perusahaan yang ingin mulai mengimplementasi kebijakan sustainability. Ke depannya, pihaknya berharap kolaborasi antar pihak dapat terus terjaga agar agenda transisi energi dapat terealisasi dalam waktu dekat.

"GNSSA telah mendorong banyak perusahaan, dari skala kecil hingga besar, untuk mengadopsi PLTS Atap sebagai bagian dari strategi perusahaan," tandasnya.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menerangkan bahwa ide dan target GNSSA sendiri berdasarkan target 23% bauran energi terbarukan di 2025. PLTS ditargetkan berkontribusi 6,5 GW. Kemudian, PLTS Atap yang belum jadi sumber energi yang mainstream harus dapat menjadi berkontribusi.

"Karena perlu pertumbuhan yang masif, kami mendorong gerakan ini. Dengan demikian, target 1 GW di 2020 lalu, dapat terwujud oleh gerakan rakyat yang memasang PLTS Atap di atap bangunan rumah, kantor, dan industri," terang Fabby saat hadir sebagai pembicara.

Menurutnya, gerakan tersebut juga menciptakan peluang usaha dan kesempatan investasi bagi energi terbarukan. Ia berharap, semua orang dapat menggaungkan kembali GNSSA supaya menjadi gerakan yang dapat mendukung transisi energi di Indonesia.

"Dan menjadikan PLTS sebagai kontributor utama dalam upaya percepatan melakukan transisi energi," harap pria yang juga menjadi salah satu deklarator GNSSA ini.

Hingga bulan Juli 2023, Fabby menuturkan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia meningkat signifikan hingga 26%, dari jumlah pelanggan sebanyak 5.926 pada Juli 2022 menjadi 7.472 per Juli 2023.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO