Bersama Kementerian KKP, Semen Padang Berkolaborasi Atasi Sampah Laut

Bersama Kementerian KKP, Semen Padang Berkolaborasi Atasi Sampah Laut Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar (kanan) dan Direktur Jenderal (Dirjen) PRL, Victor Gustaaf Manoppo (kiri), saat menandatangani Perjanjian Kerja Sama “Program Pengelolaan Sampah di Wilayah Laut dan Pesisir Kota Padang. Foto: Ist

Program Nabuang Sarok mendapat sambutan positif dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Saiyo Sakto Kota Padang.

Ketua KUB Saiyo Sakato, Abadi mengatakan, program Nabuang Sarok tidak hanya membantu dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Menurut ia, KUB Saiyo Sakato secara rutin mengumpulkan sampah di Pantai Padang. Setiap bulannya, sekitar 500 kg sampah berhasil dikumpulkan.

Kebanyakan sampah yang ditemukan berupa sampah plastik, batok kelapa, dan ranting pohon.

"Yang membuat saya tertarik, karena bank sampah kita di Nabuang Sarok dihitung poin. Bisa ditukar dengan alat tangkap, atau peralatan rumah tangga. Jadi, selain lingkungan jadi bersih, juga ada tambahan penghasilan," ungkapnya.

Penumpukan sampah sebagai akibat dari masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, masih menjadi persoalan serius yang harus segera diatasi karena dapat menyebabkan dampak buruk khususnya di wilayah perairan.

Keberadaan sampah dapat mengganggu kehidupan biota laut, ekosistem pesisir, hingga kesehatan manusia, yang memicu masalah lingkungan, sosial dan ekonomi.

Masyarakat Sumatra Barat dapat berkontribusi untuk membangu mengurangi sampah melalu program Nabuang Sarok dapat melakukan pendaftaran melalui situs https://nabuangsarok-sp.com/.

Sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan, SIG memiliki inisiatif strategis untuk memitigasi masalah yang ditimbulkan dari sampah, sehingga menjadi bernilai tambah melalui prinsip ekonomi sirkular.

Misalnya dengan teknololgi refuse-derived fuel (RDF) yang memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif terbarukan untuk mengurangi penggunaan batu bara.

Selain melalui program Nabuang Sarok yang dijalankan oleh PT , di Kabupaten Cilacap, anak perusahaan SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk juga telah memanfaatkan RDF dalam proses produksi semen, yang diperoleh dari pengolahan sekitar 160 ton sampah perkotaan menjadi 70 ton RDF sebagai bahan bakar alternatif untuk substitusi batu bara. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO