Menurutnya, kondisi lalu lintas di Ngawi, terutama saat pagi hari, memang membutuhkan kehadiran polisi di depan sekolah.
Metode preventif pencegahan yang digunakan, masih kata Kapolres Ngawi, sebagai dasar penempatan personel di titik yang dibutuhkan di zona area aman sekolah. Hal ini, sudah dilakukan penelitian yang dilakukan Unit Laka Lantas berdasarkan survei traffic counting dan spot speed. Penelitian tersebut, juga berdasarkan analisis pedestrian dan analisis deskriptif.
Dari hasil pengolahan data, Dwiasi menyebut, pejalan kaki relatif besar yaitu rata-rata 98 orang, dan kecepatan kendaraan juga relatif tinggi, yaitu rata-rata 40 km/jam untuk mobil dan 49 km/jam untuk sepeda motor.
Oleh karena itu, program Teh Jamus di Kabupaten Ngawi, sangat diperlukan, guna mencegah terjadinya kecelakaan yang melibatkan pelajar sekolah.
"Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tim memang kehadiran program teh Jamus merupakan salah satu solusi mencegah kecelakaan di wilayah hukum polres Ngawi," pungkasnya. (nal/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News