SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menggelar Sholawat dan Doa Akhir Tahun 2022 - Awal Tahun Baru 2023 di Ruang Utama Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, Sabtu (31/12/2022).
Agenda yang diramaikan oleh Majelis Syubbanul Muslimin tersebut dihadiri oleh sedikitnya 5.000 jemaah. Mereka larut membaca sholawat bersama Pengasuh Pesantren Nurul Qodim Probolinggo, Gus Hafidzul Hakim Noer, Gus Azmi Askandar, dan Gus Ahkam.
BACA JUGA:
- Khofifah Dukung Kholilurrahman Maju di Pilkada Pamekasan 2024
- Jatim Sumbang Kloter Jamaah Haji Terbanyak, Khofifah: Catatkan Sejarah Baru
- Human Capital Index Jadi Pengukur Kinerja Pemerintah, Khofifah Ajak Pihak Terkait Bersiap
- Kofifah Serahkan Buku Konsep 'Jalan Pendidikan Menuju Indonesia Maju 2034' pada Kadisdik Jatim
Selain itu, mereka juga turut serta dalam doa yang dipimpin Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, KH Abdul Hamid Abdullah. Saat itu, Khofifah mengatakan bahwa sholawat yang dipimpin tiga pemuda ini merupakan bagian dari pengembangan kualitas anak muda di Jawa Timur yang religius humanis.
"Proses pergantian tahun dengan membaca sholawat dan doa ini menjadi bagian dari kekuatan anak muda di Jawa Timur. Ada Gus Hafidz, Gus Azmi, dan Gus Ahkam. Tiga-tiganya adalah gus muda yang menginisiasi gerakan cinta pemuda kepada Rasul-Nya, Syubbanul Muslimin," ujarnya.
"Saya rasa nilai-nilai positif yang dibangun untuk anak-anak muda di Jawa Timur yang dikomandani ketiga orang Gus ini menjadi kekuatan baru. Bagaimana menjawab tantangan permasalahan anak-anak muda seperti narkoba , miras dan sebagainya," imbuhnya.
Lebih jauh, gubernur perempuan pertama Jatim itu berharap agar banyak perubahan lebih baik di tahun baru. Salah satunya adalah hubungan antarkeluarga di masyarakat.
"Tadi secara khusus saya menyebut jika di antara mereka masih ada yang selama ini kurang hormat atau kurang santun kepada orang tua, di tahun 2023 saya berharap mereka semua akan lebih menghormati dan santun kepada kedua orang tua," paparnya.
Menurut doa, hal-hal seperti ini juga menjadi bagian dari penguatan karakter anak-anak muda Jawa Timur. Di mana, hal itu tentu dibutuhkan dalam membangun Indonesia.