Efek Penutupan Rumah Potong Unggas, Pedagang Pasar Sepanjang Keluhkan Sepinya Pembeli

Efek Penutupan Rumah Potong Unggas, Pedagang Pasar Sepanjang Keluhkan Sepinya Pembeli Kondisi Pasar Sepanjang tampak sepi pasca penutupan rumah potong unggas.

"Dulu one stop service, Mas. Jadi, saya beli unggas, setelah itu saya motongkan ke sini (). Sembari menunggu pemotongan selesai, saya beli sayur, tempe, lele, lalapan, dan kelapa untuk bumbunya. Istilahnya dulu itu sekali ke sini bisa langsung," ujar Purnomo.

Ia menilai keputusan Pemerintah Kabupaten menutup dan memindahkannya ke Krian kurang tepat. Sebab, bagi pedagang seperti dirinya, harus berhitung agar pengeluaran tidak membengkak. Mengingat, tempat pemotongan unggas, pedagang unggas, dan pedagang sayur tidak berada di satu lokasi.

"Andai kata saya beli unggas di , saya motongkan ke Krian, setelah itu saya beli lagi sayurnya ke tempat lain, nah, dari situ biaya akomodasinya jadi membengkak, Mas," terangnya.

Para pedagang yang ada di sekita berharap ada solusi yang diberikan pemkab untuk pedagang, khususnya yang berjualan di .

Mereka hanya meminta dan pedagang unggas direlokasi tidak jauh dari .(cat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO