"Ketika saya nanya, (dijawab) loh saya ini Tim Penggerak PKK Kecamatan, buk," ucapnya saat berbagi cerita.
"Mau pakai seragam, atau tidak pakai seragam, ruh pengabdiannya selalu ada," imbuhnya.
Ia turut menyinggung tentang target capaian penurunan stunting di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Berdasarkan pernyataan WHO, idealnya dalam suatu negara angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen, sedangkan di Indonesia masih berada di angka 23,5 persen stunting.
"Kita punya target di tahun 2024, target nasional, di 14 persen (stunting). Bisa atau enggak, ya kita usaha dulu," ungkapnya.
Untuk AKI dan AKB, Arumi berharap tidak terjadi lagi di seluruh kabupaten/kota Jatim. Ia berpesan kepada segenap petugas di Posyandu agar dapat mengidentifikasi risiko pada ibu hamil, sehingga mereka berhak mendapatkan pendampingan yang layak untuk menghindari AKI dan AKB.
"Program pendampingan di Jawa Timur ini berhasil sampai 99 persen, mengantarkan ibu- ibu hamil ke fasilitas kesehatan. Sehingga risiko- risiko tertangani dengan baik," kata Arumi.
Dengan demikian, ia menyampaikan selamat atas HKG PKK ke-50, khususnya kepada TP PKK se- Jatim. Dengan semangat dan ruh mereka, diharapkan Indonesia dapat menyongsong masa keemasan di tahun 2045, satu abad kemerdekaan, dengan SDM yang bebas dari stunting, risiko AKI- AKB, bencana alam, dan masalah- masalah kesehatan.
"Mari TP PKK, sudah 50 tahun mendampingi Indonesia, jangan patah semangat, kita antarkan Indonesia Emas di tahun 2045," pungkasnya. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News