
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Perindustrian RI lewat Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) mendorong para tukang sol sepatu di Indonesia menjadi wirausahawan handal. Langkah itu diwujudkan melalui berbagai macam program pemberdayaan mulai dari pelatihan teknik memperbaiki sepatu, memberikan kelas khusus tentang penggunaan bahan lem, hingga mengajak para tukang sol sepatu mengikuti pameran di mall.
Direktur Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementrian Perindustrian, Ni Nyoman Ambareni, mengatakan direktorat yang dia pimpin selain gencar melakukan pembinaan UMKM di bidang sepatu juga melakukan pembinaan dalam sektor jasa. Salah satunya tukang sol sepatu.
BACA JUGA:
- Habiskan Stok Jelang Lebaran 2023, Toyota Gelar Ramadan Expo di Pakuwon Mall Surabaya
- Buka Bursa Pariwisata Jatim 2023, Khofifah Tekankan Semangat IKI untuk Optimalkan Sektor Pariwisata
- Gandeng Kementerian Perindustrian, Bambang DH Ajak Masyarakat di Sidoarjo Jadi Entrepreneur
- Pemprov Jatim Sabet Penghargaan Indonesia Halal Industry Awards 2022 Kategori Best Province
Kemenperin telah menyiapkan sejumlah program, di antaranya peningkatan skil, pengetahuan, serta memberikan peralatan sederhana. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada bantuan atau fasilitas permodalan dengan menggandeng bank pelat merah melalui program kredit usaha rakyat (KUR).
"Dengan mendapatkan pembinaan dari kami harapannya jasa tukang sol sepatu ini bisa naik kelas. Nah, nanti efeknya bisa meningkatkan pendapatan mereka," kata Ni Nyoman Ambareni di sela-sela pembukaan kegiatan Indonesia Melangkah To The Next Level yang digelar di Pakuwon Mall, Rabu (2/11/2022).
Nyoman menyebut jika pasar industri persepatuan di Indonesia kini makin prospektif. Selain banyak pemain baru, khususnya generasi muda, juga motif yang ditawarkan para pelaku usaha semakin beragam.
Hanya saja, Nyoman mengingatkan saat ini industri persepatuan dalam negeri harus menghadapi gempuran produk sepatu dari Cina yang harganya jauh lebih rendah. Tentu saja, ini menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama. Salah satunya melalui efisiensi produk ataupun meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membeli produk buatan indonesia.
"Indonesia saat ini berada di urutan nomor 4 negara sebagai konsumen alas kaki terbesar di dunia. Sedangkan untuk produksi alas kaki Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dengan total ekspor hingga 427 pasang dalam satu tahun. Angka ini setara dengan 32 persen market share di dunia," imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...