PBNU Diduga Jual Tanah Milik NU di Batam, PWNU Kepri Kecewa Said Aqiel

PBNU Diduga Jual Tanah Milik NU di Batam, PWNU Kepri Kecewa Said Aqiel Ketua PWNU Kepri HA Gani Lasya, MM (paling kiri) dan Rais Syuriah PWNU Kepri KH Muhammad Nabhan (tengah). Foto: dok BANGSAONLINE

BATAM, BANGSAONLINE.com - Forum silaturahim para kiai se-Kepulauan Riau (Kepri) yang semula dimaksudkan untuk membahas masa depan NU tiba-tiba menjadi panas. Acara yang menampilkan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Ir Salahuddin Wahid (Gus Solah) sebagai pembicara dan dihadiri para kiai dan pengurus NU itu menjadi forum penumpahan uneg-uneg dan kekecewaan terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), terutama KH Dr Said Aqiel Siradj sebagai Ketua Umum.

Suasana panas itu muncul saat Rais Syuriah PWNU Kepri KH Muhammad Nabhan dan Ketua Tanfidziah PWNU Kepri HA Gani Lasya, MM mengungkap kasus tanah milik NU di Batam yang diserahkan kepada PBNU untuk dicarikan solusi karena tak mampu bayar Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO). Namun solusi yang diberikan PBNU terhadap tanah tersebut justeru diduga dijual.

"Tanah itu seluas 5 hektar. Rencananya untuk NU Centre. Bahkan sudah diresmikan oleh Kiai Hasyim Muzadi dan Menteri Agama Kiai Said Aqiel Al-Munawar,” ungkap Kiai Muhammad Nabhan di depan para kiai yang hadir. Para hadirin menyimak serius.

Menurut dia, Kiai Hasyim Muzadi meresmikan tanah tersebut sebagai NU Centre saat menjadi Ketua Umum PBNU. ”Tapi saya dapat informasi tanah milik NU itu oleh Kiai Said Aqiel malah mau dijual dan PWNU (Kepri) hanya mau diberi uang Rp 1 miliar,” timpal HA Gani Lasya. Padahal, tegas dia, harga tanah di Batam sangat mahal. Apalagi tanah milik PWNU Kepri itu berada di pusat kota Batam. Harganya bisa ratusan miliar bahkan trilyunan.

Cuma hingga kini dia mengaku tak tahu apakah tanah itu sudah dijual atau belum. Yang pasti, menurut dia, sangat banyak orang yang berminat terhadap tanah tersebut. “Banyak yang mau beli karena pasirnya,” katanya.Lokasinya strategis dan harga tanah di Batam sangat mahal. Maklum, Batam adalah daerah otorita yang diproyeksikan sebagai “Singapura”-nya Indonesia.

Menurut dia, tanah milik NU itu diserahkan kepada PBNU agar dicarikan solusi karena PWNU Kepri tak mampu bayar UWTO. "Kalau solusinya dijual, di sini (PWNU) juga bisa," katanya.

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO