"Distribusinya ini harus benar-benar kepada fuqoroí (fakir) masakin (miskin), serta orang-orang yang dhuafa, lemah ekonomi. Mereka-mereka itulah yang selama ini kita bantu," tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pendistribusian zakat, infak, dan sedekah yang dikelola Baznas Jatim selain untuk bantuan konsumtif, juga diarahkan untuk pemberdayaan fakir, miskin, melalui program zakat produktif.
Kiai Roziqi berharap ke depan program tersebut akan dikembangkan ke tempat lain. Bahkan tidak hanya bantuan bibit saja. Akan tetapi, bagi petani yang kondisi ekonominya masih lemah atau duafa yang memiliki semangat tinggi untuk berkembang, Baznas Jatim akan membantu biaya pengembangan pertaniannya.
Kepala Desa Gedangrowo, Slamet, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Baznas Jatim dan Yayasan Tunas Bangsa yang telah memberi kepercayaan kepada Desa Gedang Rowo untuk menjadi tempat pelaksasnaan program persawahan organik itu.
Turut hadir pada acara panen perdana tersebut, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Kabid Tanaman Pangan Kabupaten Sidoarjo, dan Ketua Yayasan Tunas Bangsa. (ari/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News