Campuran Esen Jos untuk Mancing Nila

Campuran Esen Jos untuk Mancing Nila Motor yang diparkir berjejer milik para pemancing di atas jembatan Darmo Kali. Herannya, para pemancing tak takut kehilangan motor meski tanpa ada jukir. foto:pasangmata.detik.com

BangsaOnline - Memancing nila di spot favorit, yaitu Pintu Air Darmo Kali Surabaya, hampir setiap hari tak pernah sepi dari penghobi. Bahkan, jika semalaman hujan, maka dipastikan ikan nila akan sangat rakus pada pagi harinya. Untuk itu, usai subuh sekitar pukul 05.00 wib, para pemancing sudah mulai berjubel di spot yang luasnya sekitaran 50 x 30 m2 ini. 

Selain itu, waktu subuh memang menjadi 'waktu makan' ikan nila, juga para pemancing ini berebutan mencari spot terbaik. Jadi, pemancing yang baru datang ketika matahari sudah bersinar, akan gigit jari karena hanya mendapatkan spot yang sekedarnya saja.

Umumnya, para pemancing di spot ini menggunakan lumut tambak untuk umpan. Meski ada beberapa diantaranya menyiapkan ulat hongkong untuk memancing wader dan ikan tawes atau bader.

Di spot ini juga 'berjubel' ikan lele. Tetapi, entah kenapa para pemancing enggan memancing lele yang kerap kali ke permukaan air untuk mengambil oksigen itu. Berdasarkan pengamatan dan tanya jawab dengan para pemancing di spot ini, disimpulkan beberapa trik dalam penyiapan umpan lumut.

1. Ikan nila di spot ini, enggan menyantap lumut tambak yang masih segar. Umumnya, para pemancing yang berhasil mendapatkan ikan banyak (satu ikan, umumnya seukuran 5 jari) memakai umpan lumut yang sudah dipakai memancing sejak 4 hari sebelumnya.

Ciri lumut yang sudah kawak atau lama, teksturnya sudah halus dan mudah putus. warnanya juga sudah menjadi hijau muda.

2. Pemancing umumnya sudah menyiapkan semalam sebelumnya untuk umpan lumut. Mereka merendam lumut di air yang sudah diberi .

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO