GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ada sejumlah temuan menarik saat Tim Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan Aparat Penegak Hukum (APH) dari Mabes Polri melakukan evaluasi dan monitoring ke sejumlah e-Warong atau penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gresik.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gresik, Diana Tri Ratnaningtyas kepada wartawan menyampaikan bahwa ternyata selama ini agen penyalur mengaku tidak tahu menahu terkait kualitas barang komoditas yang dikirim oleh supplier untuk kemudian disalurkan ke KPM BPNT.
BACA JUGA:
- Diduga Mabuk Miras, Sopir Dump Truk Tabrak Lansia Hingga Gegar Otak
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
"Agen katanya gak tahu terkait kualitas barang komoditas BPNT yang dikirim oleh supplier untuk kemudian disalurkan ke KPM," ujar Diana usai mendampingi rombongan Tim Kemensos dan Mabes Polri, Jum'at (19/1/2022) kemarin.
Dalam monitoring itu, tim bergerak ke agen penyalur bantuan sosial (bansos) BPNT di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme.
"Awalnya, rencana memang setelah ke dinsos dan polres, lalu ke BNI. Tetapi Pak Eka yang dari Mabes Polri ingin langsung ke lapangan melakukan monitoring ke agen penyalur BPNT. Rombongan ke agen di Desa Banjarsari," ungkapnya.
Saat berada di salah satu agen di Desa Banjarsari, Tim Kemensos dan Mabes Polri langsung menanyakan beberapa hal kepada pemilik e-Warong atau agen terkait proses penyaluran bansos BPNT, sekaligus menanyakan terkait komoditas yang dikirim oleh supplier atau penyedia barang.
"Mereka menanyakan banyak hal, mulai alur pendistribusian bansos BPNT, hingga apakah agen mengetahui kualitas barang komoditas yang dikirim oleh supplier untuk kemudian disalurkan ke KPM," jelas Diana.
Klik Berita Selanjutnya