Peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Pelaku penganiayaan tersebut masih tergolong anak-anak remaja yang tinggal di sekitar panti asuhan. Akibat kejadian itu, Merda menyebut korban dalam kondisi depresi berat.
“Traumanya juga sangat mendalam. Dia meminta isolasi dalam rumah, tidak mau ada orang asing, akibat saking takutnya melihat orang,” ungkapnya.
Menurut Merda, korban mengalami luka di bagian kepala dan perut.
LBH Ikadin Malang Raya merepresentasikan korban telah melapor ke Polresta Malang Kota pada Jumat (19/11/21) lalu.
“Kami juga telah melampirkan hasil visum, keterangan orang tua korban, serta lampiran video kejadian. Kami apresiasi Polresta Malang Kota, karena cepat menurunkan disposisi untuk penyidik,” ujar Merda.
Merda membenarkan bahwa korban masih sekolah dasar di salah satu sekolah swasta di Blimbing.
“Sehari-harinya tinggal di panti karena memang orang tuanya miskin. Ibunya asisten rumah tangga, bapaknya ODGJ,” tuturnya.
Sebelumnya, viral di media sosial video penganiayaan terhadap seorang anak perempuan yang ternyata adalah anak panti asuhan di Malang. Dia mengalami penganiayaan secara beramai-ramai. Dari video yang beredar wajah korban juga diinjak-injak oleh sekira 8 orang pelaku. (thu/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News