Ciri Utama PKI Pembohong, Pintar Membalik Fakta, Kiai Asep Minta Pancasila Jangan Diperas

Ciri Utama PKI Pembohong, Pintar Membalik Fakta, Kiai Asep Minta Pancasila Jangan Diperas Para kiai dalam acara salat hajat dan istighatsah serta doa bersama yang dipimpin Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di kediaman Ning Imah, salah seorang putrinya, di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (1/10/2021) malam. Foto: MMA/BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setiap tanggal 30 September, Bangsa Indonesia selalu memperingati G30S/ dengan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang. Peristiwa pemberontakan tokoh-tokoh yang bernaung di bawah Partai Komunis Indonesia () itu menjadi catatan kelam bagi rakyat Indonesia.

Karena itu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dalam taushiah salat hajat yang digelar setiap Kamis malam Jumat mengingatkan tentang kekejaman . Menurut , salah satu ciri utama adalah pembohong dan pintar membolak-balik fakta.

Selain itu, tutur , selalu mengolok-olok, menghina dan menyakiti umat beragama, terutama Islam. Maklum, mereka tak percaya Tuhan dan agama.

“Karena itu Bangsa Indonesia, tertutama TNI dan Polri, harus selalu waspada. Musuh TNI dan Polri itu ya ,” tegas Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Surabaya dan Pacet Mojokerto di hadapan para kiai jamaah salat malam di kediaman Ning Imah, salah seorang putrinya, di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Kamis (1/10/2021) malam.

Menurut , sebenarnya tak hanya melakukan pemberontakan politik pada September 1965. Tapi juga pada September 1946. Pada tahun 1946 itu bahkan membunuh Kolonel Sutarto, Komandan Divisi IV/TNI (Divisi Panembahan Senopati) yang kemudian dilanjutkan aksi Madiun.

juga menuturkan bahwa di Surabaya selalu berhadapan dengan Pemuda Ansor. Menurut dia, saat itu sangat dominan. Secara nasional partai pemenang nomor 4.

Bahkan, menurut , di Kota Surabaya jadi partai pemenang. Karena itu di Surabaya selalu berulah dan memprovokasi masyarakat.

“Pokoknya ngeri. itu sangat pembohong,” tegas .

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PBNU) itu kemudian menggambarkan tentang ulah para guru . “Guru-guru itu dalam kelas minta murid-murid berdoa. Ayo berdoa minta permen kepada Tuhan,” kata menirukan guru .

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO