Dengar Guru Tak Digaji Penuh, Kiai Asep Ajak Sekolah Islam Studi Banding ke Amanatul Ummah

Dengar Guru Tak Digaji Penuh, Kiai Asep Ajak Sekolah Islam Studi Banding ke Amanatul Ummah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, acara saat jadi imam Salat Malam yang digelar secara rutin dan virtual di kediaman Ning Imah, salah satu putrinya, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya tadi malam (Kamis/19/8/2021). foto: mma/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya merenggut banyak nyawa dan mengganggu kesehatan masyarakat, tapi juga melumpuhkan ekonomi dan pendidikan. Karena itu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, terus berikhtiar ikut mencari solusi agar masyarakat tetap memilki ketahanan mandiri serta imun kuat sehingga terhindar dari virus corona, disamping kebangkitan ekonomi dan lumpuhnya pendidikan.

“Saya banyak mendapat keluhan guru-guru di sekolah Islam dan swasta gak digaji penuh. Gimana digaji penuh belajarnya daring. Kalau daring murid atau wali muridnya kan gak mau bayar SPP. Kalau gak bayar SPP dari mana bisa menggaji penuh para guru,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dalam taushiahnya pada acara Salat Malam dan Istighatsah untuk Bangsa yang digelar secara rutin dan virtual di kediaman Ning Imah, salah satu putrinya, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya tadi malam (Kamis/19/8/2021).

Menurut Kiai Asep, kalau sekolah negeri, gaji para guru dijamin pemerintah. “Kalau sekolah swasta siapa yang jamin,” tambah Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Padahal, menurut Kiai Asep, efek buruk pengurangan gaji itu sangat besar pengaruhnya. “Kalau gaji terkurangi maka yang terjadi kelaparan. Kelaparan inilah yang menyebabkan kematian,” tegas Kiai Asep.

Kiai miliarder tapi dermawan itu tak ingin sekolah Islam mati secara mengenaskan. “Kalau sampai satu tahun muridnya gak masuk, selamanya gak masuk, dan akhirnya mereka tak kembali lagi,” kata Kiai Asep prihatin.

Kiai Asep mengingatkan para pengelola pendidikan Islam dan swasta agar menyadari ancaman lumpuhnya pendidikan Islam dan swasta. Kiai Asep tak rela jika pendidikan Islam mati begitu saja. “Karena sekolah Islam itulah yang menyelamatkan dari kehancuran moral bangsa,” tegasnya.

Karena itu Kiai Asep mengajak semua sekolah Islam dan swasta mengikuti langkah Pondok Pesantren Amanatul Ummah, yakni lembaga pendidikan yang diasuhnya. “Mohon maaf, Amanatul Ummah sudah 1,5 tahun menerapkan tatap muka. Santrinya 12.000. Tapi sampai sekarang tak ada satu pun yang kena corona,” kata Kiai Asep.

Jadi belajarnya normal. Karena belajarnya normal. maka tak ada satu pun wali santri yang tak bayar SPP. “Di Amantul Ummah tak ada pemotongan gaji guru,” tegasnya. “Karena sekolahnya penuh ya bayar SPP-nya penuh,” tambahnya.

Putra pendiri NU KH Abdul Chalim itu lalu memberikan tip kenapa Amanatul Ummah bisa belajar normal. “Kita punya referensi rasional berdasarkan hasil penelitian di laboratorium dan juga dari ajaran Rasulullah SAW. Ajaran Rasulullah itu pasti dari Allah SWT. Karena wamaa yantiqu ‘anil hawa’ inhuwa illa wahyuyyuha,” kata Kiai Asep. Arti bebasnya, bahwa semua apa yang disampaikan Rasulullah SAW bersumber dari wahyu dari Allah SWT, bukan dari pribadi Nabi Muhammad.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO