ODO, Inovasi RSUD Lamongan dalam Berantas Percaloan Darah, Perebutkan 5 Besar Nasional

ODO, Inovasi RSUD Lamongan dalam Berantas Percaloan Darah, Perebutkan 5 Besar Nasional Bupati Yuhronur Efendi saat Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Top 15 Kategori Replikasi secara daring.

Tidak hanya itu, program layanan ODO ini juga memberdayakan masyarakat karena pengirimannya menggunakan jasa ojek lokal. Otomatis, rata-rata pendapatan tukang ojek lokal juga turut meningkat. Yakni dari Rp 829.200 menjadi Rp 2 juta lebih setelah adanya ODO. Risiko darah rusak juga dapat diminamalisir dengan penggunaan ODO, karena penyediaan fasilitas cool box (box simpan sesuai standar) dalam pengiriman.

Di hadapan 10 anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 yang diketuai oleh Prof. Dr. JB. Kristiadi, Yuhronur juga memaparkan bahwa saat ini RSUD Ngimbang telah mengembangkan inovasi dan rencana replikasi dari ODO berupa Tipo (Titip Pengambilan Obat) dan Swab Go yang memberi pelayanan berupa pengantaran Sample Swab Covid-19 ke RSUD dr. Soegiri dan Laboratorium Kesehatan di Kota Surabaya.

Selain itu, PMI Lamongan sebagai vendor juga akan mengembangkan inovasi ODO berupa kerja sama dengan ojek konvensional dan rumah sakit di sekitarnya untuk distribusi darah.

“Inovasi ODO tidak berhenti di sini, kami juga telah merencanakan pengembangan inovasi dan rencana replikasi dari ODO. Ada Tipo dan Swab Go. Ke depannya, PMI juga akan mereplikasi inovasi ini melibatkan ojek konvensional dalam pendistribusian darah,” pungkasnya

Sebelumnya, inovasi ODO dari RSUD Ngimbang ini telah mengikuti kompetisi serupa tingkat Provinsi Jawa Timur di tahun 2020 dengan predikat TOP 25. (qom/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO