Ingatkan Potensi Besar Industri Halal di Dunia, Khofifah Ajak UMKM Berbasis Pesantren Ambil Bagian

Ingatkan Potensi Besar Industri Halal di Dunia, Khofifah Ajak UMKM Berbasis Pesantren Ambil Bagian Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta OPOP Jatim se-Eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021).

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Produk halal saat ini sudah menjadi tren dunia, halal juga sudah menjadi gaya hidup global. Bahkan, sudah ada di dalam persetujuan World Trade Organization (WTO). Selain itu, potensi kebutuhan terhadap diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasifik tahun 2030.

Dengan melihat potensi tersebut, Gubernur Jawa Timur mengajak para pelaku UMKM khususnya yang berbasis pesantren untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Salah satunya, yakni lewat program One Pesantren One Product (). Ini penting karena UMKM telah menjadi backbone PDRB Jatim sebesar 57,25 persen.

"Para pelaku IKM dan UMKM harus percaya diri dan bersinergi dengan yang saat ini disiapkan di Sidoarjo. Saya harap pelaku-pelaku usaha berbasis pesantren ini bisa ikut ambil bagian di dalamnya," ungkap Khofifah di hadapan peserta Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta Jatim se-Eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021).

Menurut Khofifah, pengakuan dari WTO terhadap menjadi bagian penting. Dengan data tersebut bisa menjadi pemandu bahwa skala ekonomi Indonesia dibandingkan negara di dunia yang mayoritas penduduknya beragama Islam pada posisi yang on the right track.

Bahkan lembaga riset internasional, McKinsey Global Institute pun memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang paling stabil di dunia. Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030. Tak hanya itu, PricewaterhouseCoopers (PWC) memprediksi Indonesia masuk empat ekonomi besar di dunia pada tahun 2050.

"Kalau melihat data ini Insya Allah kita akan semangat. Karena apa yang dilakukan akan menjadi bagian yang sudah ada di dalam prediksi besar ekonomi Indonesia dan kekuatan besar Indonesia di antara negara-negara Konferensi Islam. Dan saya berharap menjadi penguatan bagian ini," terang orang nomor satu di tersebut.

Oleh karena itu, Khofifah optimis, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan . Ini juga merupakan peluang bagi pesantren peserta untuk ikut ambil bagian di dalamnya.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO