Cakupan Vaksin di Kota Probolinggo Rendah, Tim Penggerak PKK Ikut Turun Tangan

Cakupan Vaksin di Kota Probolinggo Rendah, Tim Penggerak PKK Ikut Turun Tangan Ilustrasi

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Rendahnya cakupan vaksinasi di Kota Probolinggo mendapat perhatian Tim Penggerak PKK setempat dengan ikut turun tangan agar pastisipasi masyarakat mengikuti vaksinasi meningkat.

Ketua Penggerak , Aminah Hadi Zainal Abidin mengaku prihatin dengan rendahnya angka cakupan vaksin Covid-19 di di beberapa kecamatan di Kota Probolinggo. Karena itu, pihaknya turun langsung ke lapangan dengan menggerakkan seluruh komponen PKK yang ada di kelurahan.

“Saya mengecek langsung ke Puskesmas Wonoasih, karena tempo hari, tanggal 4 Mei saya sudah sosialisasi ke kader PKK karena hampir semuanya tidak mau divaksin. Jadi, saya ke sini melihat komitmen mereka untuk mau vaksin,” ujar Aminah Hadi saat memantau langsung kegiatan vaksinasi di Kecamatan Wonoasih.

Kader PKK di tingkat Kelurahan dan Kecamatan Wonoasih diketahui sejumlah 143 orang. Sedangkan yang sudah vaksin 82 orang. Hari ini (3/6) ada 61 kader lagi yang menjalani vaksinasi, ditambah 21 pelaku UMKM. “Vaksinasi lansia di Wonoasih masih rendah sekitar 43 persen,” imbuhnya.

Dia berharap para kader PKK di Wonoasih yang sudah menjalani vaksinasi bisa menjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan program pemerintah tentang vaksinasi tersebut.

“Karena kader-kader inilah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selanjutnya, kader dapat membantu pemerintah sosialisasi ke masyarakat bahwa vaksin ini aman. Namun setelah vaksin harus tetap menjaga protokol kesehatan,” jelasnya.

Usai dari Puskesmas Wonoasih, Ketua Tim Penggerak PKK bergeser ke Puskesmas Kanigaran. Aminah Hadi sengaja ingin melihat proses vaksinasi di puskesmas yang terletak di Jalan Cokroaminoto, karena di daerah tersebut cakupan vaksin khusus lansianya sangat tinggi.

Plt Kepala Dinkes P2KB dr. NH Hidayati membenarkan, bahwa cakupan vaksinasi di tiga wilayah selatan Kota Probolinggo rendah. Selain Wonoasih, tingkat vaksinasi di Kecamatan Kedopok dan Kademangan juga rendah.

Menurutnya, hal ini disebabkan sejumlah faktor, seperti rasa takut dan pola pikir masyarakat. Ia mengungkapkan, dari 14.411 lansia yang masuk sasaran vaksin, baru 4.030 yang sudah divaksin. Ia menargetkan vaksinasi bisa rampung pada Desember 2021 mendatang.

“Untuk meningkatkan jumlah cakupan, salah satu upayanya melalui kader PKK yang menjadi sasaran vaksinasi, dengan harapan (kader PKK) memberikan contoh dan sosialisasi ke masyarakat agar yang awalnya takut jadi tidak takut. Dengan turunnya (memantau vaksinasi) Bu Wali Kota merupakan teladan karena beliau ikut merangkul masyarakat,” dr Ida, sapaan Plt Kepala Dinkes P2KB. (ndi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO