Pandemi Covid-19 Masih Ada, KH. Khoiron Syu’aib Imbau Warga Surabaya Patuhi Protokol Kesehatan

Pandemi Covid-19 Masih Ada, KH. Khoiron Syu’aib Imbau Warga Surabaya Patuhi Protokol Kesehatan KH Khoiron Syu'aib, Pengasuh Taman Pendidikan Islam Roudlotul Khoir, Bangunsari Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Masih ingat dengan Kiai Lokalisasi, KH M Khoiron Syu’aib? Kiai yang tinggal di bekas lokalisasi Bangunsari Surabaya itu menyampaikan anjurannya agar warga Surabaya tetap mematuhi . Selalu mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, kemudian mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

Hal itu disampaikan Kiai Khoiron kepada BANGSAONLINE.com sehubungan dengan keyakinannya bahwa saat ini pandemi Covid-19 masih ada. Masih belum selesai. Meskipun sudah dikabarkan bahwa zona merah di Jawa Timur sudah berkurang.

“Mari kita jaga diri kita, kita jaga keluarga kita, juga mari kita jaga agar orang lain ikut terjaga kesehatannya,” tutur alumni Pesantren Tebuireng Jombang yang sejak tahun 1985 berdakwah di kawasan lokalisasi Bangunsari Surabaya.

Tapi ada yang menganggap virus corona itu tidak ada, sehingga banyak dari masyarakat di desa-desa tidak mengenakan masker saat beraktivitas? Kiai Khoiron memahami hal itu. Dia menganggap wajar ada pro dan kontra menyikapi Covid-19.

Lepas dari pro dan kontra, Kiai Khoiron yakin bahwa Covid-19 itu ada, meskipun tidak kelihatan. Soalnya apa? Faktanya, pemerintah itu menyiapkan dua lokasi kuburan Covid-19 itu, penggali kuburannya sampai kewalahan. 

"Setiap hari ada lima, ada sepuluh bahkan sampai dua puluh galian yang harus disiapkan. Nah ini secara akal kiai katakan bahwa itu virus Corona (Covid-19) ada," ungkapnya.

Kiai murah senyum ini kemudian minta mereka yang sampai hari ini tidak percaya adanya Covid-19 ini, disimpan sendiri. "Jangan berkoar-koar sehingga menjadi fitnah, itu dosa juga ya. Lebih baik kalau kita menghadapi orang yang tidak setuju dengan as-sukutu awlaa (diam itu lebih baik)," pesannya.

“Daripada kita komentar di mana akan timbul perbedaan, menimbulkan perdebatan dan sebagainya. Akhirnya ujung-ujungnya nanti kita saling mengancam dan sebagainya,” terang kiai yang pernah kuliah di Universitas Hasyim Asyari hingga sarjana muda.

Nah, untuk menghadapi ini, Kiai Khoiron mengajak, agar mengikuti anjuran filosof Islam yang juga pakar kesehatan dunia, Ibnu Sina, bahwa berhati-hati itu separuh dari obat; ketenangan itu juga separuh dari obat; sementara kalau kita ini tegang itu separuh dari penyakit. Selanjutnya, kesabaran adalah proses menuju pada kesehatan.

“Karena itu, saya tetap mengimbau masyarakat secara umum maupun warga yang mengaji di lembaga kami, juga para jamaah masjid sekitar Bangunsari agar mematuhi . Jangan menyesal kalau suatu saat dinyatakan kena virus corona 19, covid-19 ini,” tegasnya.

Kiai Khoiron juga menganjurkan semua warga kampungnya di Bangunsari yang mengaji di tempatnya, selalu memakai masker. Setelah sebelumnya kegiatan pengajian diliburkan tiga bulan. Kemudian kegiatan dilakukan dengan sistem daring.

Lihat juga video 'Guru Positif Covid-19, PTM di SDN Kebonsari Kota Pasuruan Dihentikan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO