Proyek Peningkatan Jalan, 23 Bangunan Liar di Kedungbanteng Sidoarjo Dirobohkan

Proyek Peningkatan Jalan, 23 Bangunan Liar di Kedungbanteng Sidoarjo Dirobohkan Sebuah ekskavator saat dikerahkan untuk merobohkan bangunan liar semi permanen dan permanen. (foto: ist).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 23 bangunan liar di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin ditertibkan. Sebelumnya, puluhan bangunan tersebut didirikan warga untuk membuka aneka usaha bahkan untuk tempat tinggal.

Penertiban ini dijaga puluhan petugas Satpol PP, TNI, dan Polisi. Sebuah ekskavator dikerahkan untuk merobohkan bangunan semi permanen dan permanen ini. Di antara bangunan tersebut juga terdapat Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Dwi Samudra.

"Sebelumnya kami telah melakukan sosialisasi kepada warga maupun pengurus KUD. Bukan hanya sekali, namun beberapa kali, sehingga seluruh pemilik bangunan paham. Bangunan-bangunan tersebut ditertibkan akibat terdampak proyek peningkatan jalan," ujar Camat Tanggulangin, Sabino Mariano, Selasa (14/7/2020).

Sabino mengatakan, beberapa pemilik bangunan sudah melakukan pembongkaran secara mandiri, sehingga barang-barang yang bisa dipakai masih bisa dimanfaatkan. "Setelah ini kami berharap warga disekitar stren kali secara sadar ikut menjaga lingkungannya," terang Sabino.

Sabino menambahkan, setelah proyek jalan selesai digarap oleh PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo, selanjutnya normalisasi sungai juga dilakukan. "Tahun ini wilayah Kedungbanteng terendam banjir cukup lama. Normalisasi yang akan dilakukan memang terkendala bangunan-bangunan tersebut," terang Sabino.

Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga Sidoarjo, Moedjiono mengatakan, proyek peningkatan jalan di Desa Kedungbanteng ini sepanjang 330 meter dengan lebar 5 meter.

"Proyek jalan dilaksanakan terlebih dahulu dengan dibeton baru menyusul Bidang Irigasi dan Pematusan melakukan normalisasi sungai," jelas Moedjiono.

Sejatinya, bangunan-bangunan liar ini akan ditertibkan sebelum Hari Raya Idulfitri lalu. Namun, warga meminta agar pembongkaran dilakukan setelah lebaran. "Kita sudah sosialisasi cukup lama sampai peringatan tahap tiga, sehingga hari ini kita melakukan pembongkaran," pungkas Moedjiono. (cat/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO