TNI Ajak Media Berantas Berita Hoax

TNI Ajak Media Berantas Berita Hoax Danrem 082 CPYJ Kol Inf Muhammad Dariyanto memberikan cinderamata kepada Ketua PWI Mojokerto Diak Eko Purwoto usai berbicara soal sikap TNI atas berita hoax.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menyatakan komitmennya terhadap pemberantasan hoax. Di hadapan awak media di jajaran wilayah Korem 082 CPYJ, Komandan Korem Kol Inf Muhammad Dariyanto mengungkapkan jika berita palsu adalah musuh bersama, yang sengaja dihembuskan oknum untuk memicu perpecahan NKRI.

"Berita hoax harus dilawan karena sengaja dihembuskan oknum tidak bertanggung jawab untuk memecah belah NKRI. Karenanya, saya mengajak media dan TNI bersatu padu dalam membangun kondisi nasional yang rawan karena dipicu informasi negatif yang berimplikasi terhadap perpecahan di masyarakat," tegas Danrem pengganti Kol Arm Ruri Chandrayadi yang kini bertugas di Lemhanas, Rabu (8/7).

Danrem yang baru sepuluh hari pindah tugas dari Kodam Kasuari, Papua Barat tersebut mengungkapkan pihaknya mengajak awak media di jajaran media mainstream untuk memfilter budaya asing yang masuk.

"Kita bersama, punya ya tanggung jawab moral, etika, dan budaya untuk memfilter setiap informasi dari luar yang bertujuan untuk mempengaruhi tata nilai dari luar. Baik lewat Facebook, WA, dan berbagai medsos," sambung Danrem kelahiran Brancang Tuban ini.

Menurutnya, TNI dan media dapat menciptakan suasana yang aman dan damai. "Itu adalah tanggung jawab kita bersama. Semua komponen bangsa memiliki peranan penting. Khususnya insan media karena melalui media dibaca oleh masyarakat. Untuk memperkuat nasionalisme untuk kesatuan bangsa," imbuhnya.

Di hadapan wartawan dari Mojokerto, Kediri, Jombang, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro, Danrem juga berbicara soal pencegahan virus corona. Ia mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan dan jaga jarak untuk memutus rantai penulasan Covid-19.

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua PWI Mojokerto Diak Eko Purwoto mengamini statement Danrem. Reporter TV nasional tersebut menyatakan bahwa media adalah alat untuk menekan berita hoax. (yep) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO