SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menyampaikan kondisi terkini terkait penyebaran virus Corona atau Covid-19. Termasuk di hadapan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jatim.
Gubernur Khofifah menyampaikan kebijakan-kebijakan Pemprov Jatim dalam pencegahan Covid-19 kepada PWNU Jatim itu di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (24/3).
BACA JUGA:
- Safari Ramadhan di Madiun, Pj. Gubernur Adhy Bagikan Zakat Produktif, Tali Asih, dan Santunan Yatim
- Perayaan Paskah 2024, ini Pesan Khofifah untuk Umat Kristiani
- Nuzulul Quran, Pj Gubernur Jatim Ajak ASN-Masyarakat Giatkan Tadarus dan Cinta Quran
- Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
Dalam pertemuan tersebut hadir: KH. Anwar Manshur, KH Ali Masyhuri, KH Atho’illah Manshur, KH Marzuki Mustamar, dr. Hasan Ubaidillah, Ir. Matorur Rozaq, MT, Prof. Dr. Akh. Muzakki, dan Rofii Satgas COVID 19 PWNU.
Dari Pemprov Jatim tampak Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya Dr. Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS (K), Kepala Pelaksana BPBD Jatim Suban Wahyudiono, Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Setda Prov Jatim Hudiono, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Jatim M. Yasin.
Beberapa Ulama yang hadir pun turut mendoakan agar masyarakat Jatim segera terbebas dari pandemi penyebaran Covid-19. KH Ali Masyhuri memberikan doa khusus untuk Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Doa berikutnya juga dipimpin oleh KH Marzuki Mustamar yang diikuti seluruh undangan yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan, penyebaran Covid-19 sebarannya masif. Karena itu, peran Para kyai sangat penting menjadi penguat bagi Provinsi Jatim dari sisi sosialisasi, edukasi serta kekuatan spiritualitas.
Menurut dia, berbagai ikhtiar telah dilakukan baik dari pemerintah provinsi, Forkopimda, maupun kabupaten/kota di Jatim. Jumlah bed di rumah sakit telah ditambahkan, alat logistik seperti alat pelindung diri (APD) maupun disinfektan telah disiapkan. Begitu juga di Gedung Negara Grahadi juga ada room screening, drive thru disinfektan. Semuanya dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
“Tetapi ada sesuatu kekuatan yang kita ingin berseiring dengan seluruh ikhtiar baik dari pemerintah, paramedik, relawan dan semuanya. Kita mohonkan kepada para masyayikh, para ulama, para kyai bagaimana mengetuk pintu langit melalui proses religiusitas dengan bermunajat kepada Allah SWT dengan mengajak seluruh kekuatan pesantren, para masyayikh, para ulama berseiring dengan keinginan kita supaya Indonesia dan Jatim terbebas dari wabah Covid-19,” ujar orang nomor satu di Jatim.