Pemkot Surabaya Berikan Intervensi Keluarga Bayi Hydrocephalus

Pemkot Surabaya Berikan Intervensi Keluarga Bayi Hydrocephalus Kepala DP5A Kota Surabaya, Chandra Oratmangun saat memberikan intervensi bantuan kepada keluarga Dian Oktavia (21) bersama bayinya yang menderita sakit Hydrocephalus.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) memastikan telah memberikan intervensi bantuan kepada keluarga Dian Oktavia (21), bersama bayinya yang menderita sakit Hydrocephalus. Bahkan, intervensi bantuan telah diberikan pemkot sejak bulan Juni 2019.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota , Chandra Oratmangun mengatakan, pihaknya memastikan bahwa keluarga klien bersama sang bayi sudah mendapat intervensi bantuan.

“Intervensi dari awal berupa bantuan BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran), selain itu klien juga sudah didampingi pihak Puskesmas Mojo, baik pendampingan psikologi ibunya maupun perawatan sang bayi,” kata Chandra saat dikonfirmasi, Senin (02/12).

Chandra mengungkapkan, dari hasil outreach yang telah dilakukan Pemkot , diketahui klien tinggal bersama ibunya di rumah kontrakan ukuran 2x6 meter di Jalan Jojoran, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng . Ketika di masa hamil empat bulan, pada saat tidur klien digigit tikus hingga dua kali dan berdarah, kemudian langsung berobat ke dokter dan diberi obat sidiadryl, setelah itu tidak ada keluhan apapun.

“Namun, saat usia kehamilan enam bulan, klien periksa kandungan ke dokter dan didiagnosa bayi dalam kandungan terkena penyakit Hydrocephalus. Tapi dokter tidak berani menginjeksi obat dan hanya diberi vitamin untuk bayi,” katanya.

Kemudian, pada saat usia kandungan tujuh bulan, klien mengalami kontraksi palsu dan dibawa ke UGD RSU Dr Soetomo dan menjalani rawat inap selama tiga hari. Pada saat USG (ultrasonografi), baru kelihatan fisik anak klien tidak sempurna di bagian kepala, wajah khususnya, hidung dan bibir. Selanjutnya, klien melahirkan anak di usia delapan bulan melalui operasi caesar dengan kondisi fisik tidak sempurna.

Satu minggu yang lalu, Chandra menyebut, anak klien sudah menjalani operasi VP Shunt di bagian kepala dengan dicover menggunakan biaya dari BPJS PBI. “Sejak Oktober teman-teman Dinsos juga memberikan bantuan PSR (Personal Social Responsibility) serta bantuan susu khusus untuk nutrisi anaknya, dan neneknya juga sudah mendapat program permakanan,” katanya.

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO